Berita

Ribuan warga Afghanistan meminta suaka ke negara-negara Uni Eropa menyusul situasi yang makin panas di negara mereka/Net

Dunia

Ketidakamanan Meningkat, Ribuan Warga Afghanistan Minta Suaka ke Negara-negara Uni Eropa

MINGGU, 28 MEI 2023 | 01:43 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Selama satu bulan terakhir, lebih dari 9.000 warga Afghanistan telah mengajukan permohonan suaka di negara-negara Uni Eropa (UE).

Catatan itu dikeluarkan oleh Biro Sensus Eropa dengan mengatakan permohonan suaka masyarakat Kabul paling banyak daripada negara-negara lain.

“Selama sebulan terakhir, lebih dari 9.000 warga Afghanistan telah mengajukan aplikasi suaka di negara-negara anggota UE, jumlah aplikasi suaka tertinggi oleh negara mana pun,” kata lembaga tersebut, seperti dikutip dari Helsinki Times, Sabtu (27/5).

Keinginan warga Afghanistan untuk meninggalkan negeri mereka makin besar setelah makin banyaknya pembatasan yang dilakukan oleh Taliban sejak mengambilalih kekuasaan pada 2021 lalu. Pembatasan ini terutama banyak dialami kaum perempuan.

Secara bertahap, pemimpin negara itu terus memperketat pembatasannya terhadap perempuan dengan melarang mereka pergi ke sekolah, bekerja. Pun membatasi aktivitas mereka di ruang publik, yang menyebabkan banyaknya kecaman dari masyarakat internasional.

Selain itu, ketidakamanan juga telah meningkat di negara itu. Menyusul banyaknya kelompok teror yang meluncurkan serangan bom yang banyak menewaskan warga Afghanistan. Inilah yang kemudian memicu mereka melarikan diri dari negaranya, menuju negara-negara UE.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

Sinergi Infrastruktur dan Pertahanan Kunci Stabilitas Nasional

Senin, 10 Maret 2025 | 21:36

Indonesia-Vietnam Naikkan Level Hubungan ke Kemitraan Strategis Komprehensif

Senin, 10 Maret 2025 | 21:22

Mendagri Tekan Anggaran PSU Pilkada di Bawah Rp1 Triliun

Senin, 10 Maret 2025 | 21:02

Puji Panglima, Faizal Assegaf: Dikotomi Sipil-Militer Memang Selalu Picu Ketegangan

Senin, 10 Maret 2025 | 20:55

53 Sekolah Rakyat Dibangun, Pemerintah Matangkan Infrastruktur dan Kurikulum

Senin, 10 Maret 2025 | 20:48

PEPABRI Jamin Revisi UU TNI Tak Hidupkan Dwifungsi ABRI

Senin, 10 Maret 2025 | 20:45

Panglima TNI Tegaskan Prajurit Aktif di Jabatan Sipil Harus Mundur atau Pensiun

Senin, 10 Maret 2025 | 20:24

Kopdes Merah Putih Siap Berantas Kemiskinan Ekstrem

Senin, 10 Maret 2025 | 20:19

Menag Masih Pelajari Kasus Pelarangan Ibadah di Bandung

Senin, 10 Maret 2025 | 20:00

Airlangga dan Sekjen Partai Komunis Vietnam Hadiri High-Level Business Dialogue di Jakarta

Senin, 10 Maret 2025 | 19:59

Selengkapnya