Berita

Aparat menggunakan meriam air saat orang-orang tumpah ke jalan setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memecat Menteri Pertahanan Yoav Gallant, Minggu 26 Maret 2023/Net

Dunia

Netanyahu Pecat Menhan, Ribuan Pendemo Tumpah ke Jalan

SENIN, 27 MARET 2023 | 06:24 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Lautan manusia terlihat memenuhi jalan-jalan di Tel Aviv dengan membawa bendera Israel pada Minggu (26/3). Mereka berteriak marah atas keputusan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu yang tiba-tiba memecat menteri pertahanan.

Para pengunjuk rasa memblokir jalan raya utama dan menyalakan api unggun besar. Demonstrasi terjadi di Bersyeba, Haifa, dan Yerusalem, di mana ribuan orang berkumpul di luar kediaman pribadi Netanyahu dan bentrok dengan aparat.

Netanyahu pada Minggu memecat Menteri Pertahanan Yoav Gallant, yang memicu protes massa.

Pemecatan dilakukan sehari setelah Gallant memutuskan hubungan dengan pemerintah dan menyerukan agar undang-undang untuk merombak sistem peradilan Israel dibekukan.

Undang-undang tersebut akan memberi parlemen wewenang untuk mengesampingkan putusan Mahkamah Agung dengan mayoritas dasar dan membatasi tinjauan yudisial atas undang-undang.

Inti dari perombakan, salah satunya adalah pemerintahan Netanyahu mendorong pemungutan suara parlemen minggu ini.

Gallant, anggota senior Partai Likud sayap kanan Netanyahu, menjadi orang pertama yang melanggar aturan yang ia serukan pada Sabtu malam (25/3). Ia juga menyuarakan keprihatinan bahwa perpecahan dalam masyarakat merusak moral militer dan membuat musuh Israel semakin berani di seluruh wilayah.

"Saya melihat bagaimana sumber kekuatan kita sedang terkikis," kata Gallant, seperti dikutip dari CBS.

Beberapa anggota Likud lainnya mengindikasikan bahwa mereka mungkin mengikuti Gallant.

Pemimpin oposisi Yair Lapid mengatakan bahwa pemecatan Gallant akan membahayakan keamanan nasional. Pemecatan itu juga mengabaikan peringatan dari semua pejabat pertahanan.

"Perdana Menteri Israel adalah ancaman bagi keamanan negara Israel," tulis Lapid di Twitter.

Asaf Zamir, konsul jenderal Israel di New York, mengungkapkan keprihatinannya akan situasi Israel dan mengatakan dia mengundurkan diri tak lama setelah pemecatan Gallant.

"Keputusan berbahaya hari ini untuk memecat Menteri Pertahanan meyakinkan saya bahwa saya tidak dapat lagi mewakili pemerintah ini," kata Zamir dalam surat pengunduran dirinya yang dibagikan di Twitter.

“Saya semakin prihatin dengan kebijakan pemerintah baru, dan khususnya, reformasi peradilan yang dipimpinnya. Saya percaya bahwa reformasi ini merusak pondasi sistem demokrasi kita dan mengancam supremasi hukum di negara kita," lanjutnya.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya