Jurubicara Puncak Resepsi 1 Abad NU, Rahmat Hidayat Pulungan/Net
Panitia siap menyambut kedatangan jutaan warga Nahdliyin dan masyarakat yang ingin menyaksikan langsung Puncak Resepsi 1 Abad Nahdlatul Ulama di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur. Acara ini, akan digelar pada Selasa (7/2) dan diramaikan oleh berbagai pesta rakyat.
"Panitia sudah siap semua menyambut para kader NU, warga Nahdliyin dan masyarakat," kata Jurubicara Puncak Resepsi 1 Abad NU, Rahmat Hidayat Pulungan, di Sidoarjo, Senin (6/2).
Belasan ribu anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) bersama ribuan aparat keamanan dari TNI dan Polri siap mengamankan acara tersebut. Sejak dua pekan lalu, para anggota Banser dan aparat keamanan sudah siaga di sekitar Gelora Delta.
“Kami sudah menyiapkan pengamanan oleh Banser dan TNI-Polri. Insyaallah acara besok yang bakal dihadiri jutaan orang aman,†lanjut Rahmat.
Rahmat juga mengajak seluruh Nahdliyin bersama-sama memperbaharui niat menghadiri Resepsi 1 Abad NU dalam rangka mengambil berkah.
"Ayo, kita hadiri 1 Abad NU ini dengan niat memperoleh berkah. Momentum yang mungkin cuma datang sekali seumur hidup ini harus kita manfaatkan dan maksimalkan sebaik-baiknya," kata dia.
Rahmat mengatakan bahwa Puncak Resepsi 1 Abad NU terbuka untuk semua kalangan. Panitia juga sengaja merancang sesuai dengan semangat kehadiran NU sebab NU memang hadir untuk semua golongan, kalangan, dan lapisan masyarakat.
Dia menegaskan, warga masyarakat tidak perlu khawatir atau ragu untuk datang ke Sidoarjo. Sebab, panitia, Pemkab Sidoarjo, dan Pemprov Jawa Timur telah menyediakan banyak fasilitas mulai dari toilet, konsumsi, medis, bazar kuliner, dan pameran UMKM.
Sebagai bukti bahwa semua orang boleh hadir dalam Puncak Resepsi 1 Abad NU, panitia tidak mempersyaratkan ketentuan-ketentuan lain selain yang selama ini biasa berlaku.
"Tidak ada, misalnya, warga harus menggunakan gelang tertentu atau atribut lain. Jadi, silakan datang, ramaikan. Tidak ada syarat mesti pakai gelang," tuturnya.
"Memang ada ketentuan khusus bagi undangan tertentu ketika melibatkan kehadiran Presiden atau Wakil Presiden," ungkap Wakil Sekretaris Jenderal PBNU itu.