Indonesia akan menggelar pesta demokrasi pada tahun 2024. Pemilu semestinya dijadikan peluang untuk membangkitkan kesadaran berbangsa dan bernegara serta menawarkan solusi yang terukur atas berbagai persoalan yang dirasakan rakyat.
Sekjen Sekretariat Kolaborasi Indonesia (SKI), Raharja Waluya Jati mengatakan, dalam Pemilu masyarakat semestinya tidak hanya diarahkan memilih calon presiden tapi juga diajak merumuskan problem-problem bangsa.
"Atas dasar pemahaman terhadap problem-problem itulah masyarakat mencari pemimpin yang dinilai paling mampu menjadi bagian dari solusi,†ujarnya seperti dikutip redaksi melalui keterangan tertulisnya, Minggu (4/9).
Menyikapi hal ini, untuk memfasilitasi rakyat dalam memetakan problem-problem bangsa sekaligus membantu mengidentifikasi kapasitas kepemimpinan yang memiliki kemampuan menyelesaikan persoalan bangsa, SKI menawarkan konsep pendidikan bernegara.
“Pendidikan bernegara dipandang lebih esensial dibandingkan pendidikan politik. Kita berharap, bukan saja kesadaran politik yang meningkat, tetapi, dan yang lebih penting, kesadaran berbangsa dan bernegara juga semakin tinggi,†lanjutnya.
SKI pun menggelar pelatihan calon guru pendidikan bernegara yang berasal dari kalangan aktivis sosial dan akademisi di seluruh provinsi di Indonesia.
Dengan pelatihan yang dikoordinasikan melalui program Sekolah Kepemimpinan Publik, SKI berharap dapat melahirkan guru-guru pendidikan bernegara yang mumpuni dan siap menyapa rakyat di seluruh pelosok Indonesia.