Berita

Ketua Umum Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI), Teguh Santosa berziarah ke Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta/Ist

Publika

Ketua Umum JMSI Ziarahi Tokoh Pers Saksi Proklamasi

RABU, 17 AGUSTUS 2022 | 16:59 WIB | OLEH: ARIEF GUNAWAN

BERTEPATAN dengan HUT ke-77 Proklamasi Kemerdekaan RI, pagi tadi, Ketua Umum JMSI (Jaringan Media Siber Indonesia), Teguh Santosa, melakukan ziarah ke Taman Makam Pahlawan Nasional, Kalibata, Jakarta Selatan.

Ziarah ini secara khusus dilakukan Ketua Umum JMSI untuk memberikan doa dan penghormatan kepada tokoh pers nasional yang terlibat dalam peristiwa Proklamasi 17 Agustus 1945.

Para tokoh tersebut antara lain Jusuf Ronodipuro, B.M. Diah, dan Herawati Diah, termasuk pula berziarah ke makam Presiden Ketiga RI BJ Habibie yang membukakan keran kebebasan kepada pers nasional pada tahun 1999, antara lain dengan menghapus peraturan surat izin terbit, yaitu SIUPP (Surat Izin Usaha Penerbitan Pers).

Jusuf Ronodipuro saat menjelang kemerdekaan adalah penyiar radio militer Jepang, Hoso Kyoku, yang berkedudukan di Jakarta.

Beberapa saat setelah teks proklamasi dibacakan oleh Sukarno-Hatta, pukul 10 pagi, 17 Agustus 1945, di Jalan Pegangsaan Timur 56, ia menerima secarik kertas berisi teks proklamasi yang telah disalin oleh Adam Malik.

Teks itu ia terima dari Syahruddin, sahabatnya yang merupakan wartawan Domei.

Adam Malik meminta agar Jusuf Ronodipuro menyiarkan teks tersebut  secepatnya agar diketahui oleh masyarakat luas dan dunia luar bahwa Indonesia sudah merdeka.

Tindakan heroik Jusuf Ronodipuro menyiarkan teks proklamasi di radio tempatnya bekerja ini bukan tanpa risiko. Ia sempat diinterogasi dan ditahan oleh tentara Jepang.

Pada tahun 1950-an Jusuf Ronodipuro juga berhasil membujuk Presiden Sukarno agar membaca ulang teks proklamasi. Karena pada saat Sukarno membacakannya tanggal 17 Agustus 1945 tidak ada yang merekam, yang ada hanya dokumentasi berupa foto yang diabadikan oleh fotografer Alex Mendur dan Frans Mendur dari kantor berita foto Ipphos. Itu pun jumlahnya sedikit.

Berkat saran Jusuf Ronodipuro yang merupakan pendiri RRI ini kini kita dapat mendengarkan suara asli Sukarno membacakan teks proklamasi yang direkam oleh RRI di istana.

Lain halnya dengan kisah B.M. Diah dalam pusaran proklamasi.

Salah satu kisah yang lekat dengan mantan menteri penerangan dan mantan Ketua Umum PWI awal 1970-an ini adalah perannya menyelamatkan naskah proklamasi tulisan tangan Sukarno.

Dalam biografinya, “Butir-Butir Padi B.M. Diah, Tokoh Sejarah yang Menghayati Zaman” yang disusun Dasman Djamaluddin, Diah mengatakan, naskah asli proklamasi dibuang ke tempat sampah begitu saja setelah diketik oleh Sayuti Melik.

Merasa merupakan bukti penting bagi sejarah Indonesia, Diah yang  merupakan pendiri koran Merdeka ini, kemudian mengambil dan menyimpan teks proklamasi itu selama 40 tahun.

Adapun sang istri, Herawati Diah, adalah perempuan pribumi pertama lulusan universitas Amerika Serikat tahun 1939. Ia menempuh studi yang boleh dibilang cukup langka untuk diminati pada masa itu, yaitu sosiologi dan jurnalistik.

Minatnya terhadap jurnalistik ini kemudian mempertemukannya dengan B.M. Diah, di mana ia sempat menjadi wartawan di koran Merdeka. Selanjutnya memimpin majalah berita mingguan Merdeka, majalah Keluarga, dan mendirikan harian berbahasa Inggris pertama di Indonesia, The Indonesian Observer.

Herawati Diah adalah kemenakan Achmad Subardjo, Menteri Luar Negeri pertama RI.

Achmad Subardjo juga merupakan salah satu tokoh yang ikut menyusun naskah proklamasi bersama Sukarno dan Hatta di kediaman petinggi militer Jepang, Laksamana Maeda Tadashi pada malam 16 Agustus 1945.

Penulis adalah Pemerhati Sejarah dan Anggota Dewan Pakar JMSI

Populer

Fenomena Seragam Militer di Ormas

Minggu, 16 Februari 2025 | 04:50

Asian Paints Hengkang dari Indonesia dengan Kerugian Rp158 Miliar

Sabtu, 15 Februari 2025 | 09:54

Bos Sinarmas Indra Widjaja Mangkir

Kamis, 13 Februari 2025 | 07:44

Temuan Gemah: Pengembang PIK 2 Beli Tanah Warga Jauh di Atas NJOP

Jumat, 14 Februari 2025 | 21:40

Pengiriman 13 Tabung Raksasa dari Semarang ke Banjarnegara Bikin Heboh Pengendara

Senin, 17 Februari 2025 | 06:32

Makan Bergizi Gratis Ibarat Es Teh

Jumat, 14 Februari 2025 | 07:44

PT Lumbung Kencana Sakti Diduga Tunggangi Demo Warga Kapuk Muara

Selasa, 18 Februari 2025 | 03:39

UPDATE

Zarof Dituntut Buka Asal Usul Uang Rp915 Miliar

Rabu, 19 Februari 2025 | 07:41

Hujan Berintensitas Sedang Basahi Jakarta

Rabu, 19 Februari 2025 | 07:24

Terpilih Aklamasi, Dedi Siregar Siap Perkuat Sinergi GPA dengan Gubernur dan Pemprov DKI

Rabu, 19 Februari 2025 | 06:50

Hijaukan Pesisir, PT PNM Bersama Relawan Bakti BUMN Tanam 1.000 Mangrove

Rabu, 19 Februari 2025 | 06:35

Masa Jabatan Segera Berakhir, Pj Bupati OKI Mendadak Rombak 12 Pejabat

Rabu, 19 Februari 2025 | 06:22

Mampukah Negara Sita Aset Triliunan Zarof Ricar?

Rabu, 19 Februari 2025 | 06:10

Sulit Cairkan Dana, Nasabah BMT BUS Jepara Ngadu ke DPRD

Rabu, 19 Februari 2025 | 05:57

4 Tahun Nganggur, Zidane Hanya Selangkah Lagi Tangani Timnas Prancis

Rabu, 19 Februari 2025 | 05:41

Ini Daftar 10 Anggota DPRD Karawang Paling Tajir

Rabu, 19 Februari 2025 | 05:18

Menuju Banjarnegara, 13 Truk Pembawa Tabung Raksasa Sudah Tiba di Kebumen

Rabu, 19 Februari 2025 | 04:58

Selengkapnya