Berita

Militer China gelar latihan di perbatasan Taiwan/Net

Dahlan Iskan

Doa Gusti

SABTU, 30 JULI 2022 | 05:24 WIB | OLEH: DAHLAN ISKAN

DUH Gusti! Jangan terjadi ini.

Kita masih babak belur akibat perang di Ukraina. Yang begitu jauh. Masak sudah akan perang lagi. Di lokasi yang lebih dekat: di Taiwan.

Situasi begitu panas. Pemicunya: Ketua DPR Amerika Serikat akan ke Taiwan. Bulan depan. Itu dianggap provokasi oleh Tiongkok. Provokasi terbesar selama ini.

Tiongkok menganggap itu ibarat pengakuan Amerika kepada Taiwan sebagai negara merdeka. Padahal, Tiongkok menganggap Taiwan adalah salah satu provinsinya.

Kapal-kapal perang kini menuju Selat Taiwan. Dari Amerika dan Tiongkok. Militer Amerika harus menjaga keselamatan Nancy Pelosi, ketua DPR dari Partai Demokrat itu. Kalau jadi ke sana.

Militer Amerika sendiri berpendapat kunjungan itu berbahaya. Tapi, kalau memang tetap dilakukan, harus dijamin keamanannya. Militer tidak bisa mengatur politisi di sana. Pemerintah juga tidak. Kementerian Pertahanan pun harus tunduk pada politik.

Sebenarnya kunjungan Pelosi itu dijadwalkan tahun lalu. Agustus. Heboh. Tegang. Berkeras. Ketegangan pun memuncak. Saling ancam.

Lalu reda sendiri. Kunjungan batal. Alasannyi kuat: Covid lagi merajalela. Varian Delta menggila.

Kini alasan serupa tidak ada lagi. Rencana baru sudah telanjur  diumumkan. Setidaknya sudah bocor. Tolong. Bantu. Temukan alasan yang baru untuk membatalkannyi. Tanpa membuat malu Pelosi.

Sulitnya, di Amerika sedang menghadapi pemilu legislatif. Separo anggota parlemen habis masa jabatan. Demikian juga separo anggota senat. Harus dipilih yang baru. Atau dipilih kembali bagi yang ingin duduk lagi.

Posisi Demokrat lagi terancam. Kalau gagal di pemilu nanti, Demokrat kehilangan mayoritas. Demokrat perlu isu yang bisa membakar emosi pemilih. Isu melawan Tiongkok salah satu yang sangat seksi. Lewat dukungan kepada Taiwan.

Pernah kelompok yang tidak ingin merdeka menang pemilu di Taiwan. Tapi, belakangan ini kelompok yang ingin merdeka lagi berkuasa. Dengan tokohnya yang Anda sudah kenal: Tsai Ing-wen. Presiden Taiwan sekarang

Duh Gusti! Politik selalu begitu. Di mana-mana. Di negara demokrasi.

Di Tiongkok sendiri Presiden Xi Jinping juga punya masalah. Kecil. Masa jabatan periode keduanya hampir habis. Kamis-Jumat kemarin Partai Komunis Tiongkok bersidang. Menyiapkan materi untuk kongres Partai Komunis Oktober depan.

Di kongres itulah nasib Xi Jinping ditentukan: apakah akan diangkat lagi untuk periode ketiga.

Konstitusi yang membatasi hanya dua periode sudah dicabut. Dua tahun lalu. Posisi Xi Jinping juga sangat kuat. Tapi, tetap diperlukan alasan yang meyakinkan rakyat untuk mengangkatnya kembali. Amanat konstitusi untuk merebut kembali Taiwan adalah salah satu alasan itu. Jangan sampai misi itu terganggu oleh proses pergantian kepemimpinan nasional.

Duh Gusti. Janganlah ditambah perang baru. KTT G-20 bisa batal. Atau berantakan. Bali sudah telanjur siap jadi tuan rumah. Gedung baru VVIP sudah hampir jadi. Yang di Bandara Ngurah Rai itu. Tiang listrik di sepanjang tol juga sudah diubah menjadi lebih cantik. Dengan hiasan khas Bali. Di tol menuju Nusa Dua yang melintang membelah laut itu.

Saya melihat semua itu Kamis kemarin. Ketika saya empat jam di Bali.

Jangan sampai Vladimir Putin tidak datang. Xi Jinping tidak datang. Joe Biden tidak datang. Jangan sampai mereka semua sibuk perang sendiri.

Duh Gusti! Redakan ketegangan itu. Biarkan kami terhibur dulu dengan hiburan yang mengasyikkan sekarang ini: tembak-menembak di Duren Tiga, Jakarta. Kami lagi menikmatinya. Kian lama kian mengasyikkan. Jangan ganggu kami dengan perang di dekat kami.

Kami juga lagi asyik mengikuti drama hilangnya tersangka korupsi KPK. Yang ketua PDI Perjuangan Kalsel. Yang sudah dinonaktifkan dari partai. Juga, bendahara umum PBNU yang tidak segera dinonaktifkan itu –dan kemarin sudah.

Drama hilangnya tersangka itu memang tidak lama. Hanya dua hari. Tapi, cukup menghibur. Sampai ada yang berdoa mudah-mudahan hilangnya lama, seperti yang satunya.

Doa jelek tidak dikabulkan. Tersangka menyerahkan diri.

Rupanya ia hanya menunggu putusan sidang praperadilan. Siapa tahu menang. Dari persembunyian bisa langsung bebas. Kenyataannya tidak begitu. Ia kalah di praperadilan. Ia pun menampakkan diri dan datang sendiri ke KPK.

Duh Gusti!

Hiburan-hiburan itu mengasyikkan. Jangan ada perang dulu.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

UPDATE

Menag Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji di Arab Saudi

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:05

Baru Kantongi 100 Ribu KTP, Noer Fajriensyah Ngebet Maju Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:02

Politikus Perempuan di DPR Diprediksi Bertambah 10 Orang

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:29

PDIP Tancap Gas Godok Nama-Nama Calon di Pilkada 2024

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:26

Pemprov DKI Tak Serius Sediakan TPU di Kepulauan Seribu

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:00

Subholding Pelindo Siap Kelola Area Pengembangan I Bali Maritime Tourism Hub

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:40

Ridwan Kamil-Bima Arya Berpeluang Dipromosikan 3 Parpol Besar di Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:32

DPRD DKI Terus Dorong Program Sekolah Gratis Direalisasikan

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:24

Buku "Peta Jalan Petani Cerdas" Panduan Petani Sukses Dunia Akhirat

Senin, 06 Mei 2024 | 23:59

Popularitas Jokowi dan Gibran Tetap Tinggi Tanpa PDIP

Senin, 06 Mei 2024 | 23:11

Selengkapnya