Berita

Sepasang Love Bird/Net

Publika

Teguh Santosa Cup, Pesan Cinta dalam Kicauan Burung

RABU, 20 JULI 2022 | 12:53 WIB | OLEH: ARIEF GUNAWAN*

TREND kecintaan masyarakat terhadap hewan peliharaan dari waktu ke waktu ternyata bukan hanya terus berkembang, tetapi juga semakin unik.

Kucing dan anjing selama ini adalah jenis hewan peliharaan yang paling umum kita kenal. Namun seiring berjalannya waktu masyarakat juga menyukai jenis hewan peliharaan lainnya, seperti ikan cupang, arwana, iguana, landak mini, kura-kura dan lainnya, termasuk yang kini sedang populer dan disukai oleh masyarakat adalah jenis burung yang dikenal dengan sebutan Love Bird atau Burung Cinta.

Jika sebelumnya masyarakat memelihara burung merpati, murai, cucakrawa, atau burung perkutut yang pemeliharaannya sudah mentradisi sejak ratusan tahun yang lalu, terutama di lingkungan masyarakat Jawa, karena dipercaya memiliki makna filosofis serta spiritual, memelihara Love Bird (Burung Cinta) ternyata tak kalah seru dan mengasyikkan.


Jenis unggas berukuran mungil nan cantik yang merupakan salah satu jenis burung dari sembilan spesies genus Agapornis (berasal dari bahasa Yunani "agape" yang berarti "cinta" dan "ornis" yang berarti "burung") ini, memiliki banyak sekali penggemar di sejumlah daerah.

Sosok Love Bird yang imut-imut dan lucu, berukuran sekitar 13 sampai 17 centimeter serta berat sekitar 40 hingga 60 gram ini, menampilkan pesona tersendiri, selain karena kicauannya yang merdu, dan gerak-geriknya yang lincah, juga bulunya yang warna-warni mengundang daya tarik yang menggemaskan.

Sebutan Love Bird atau Burung Cinta disematkan lantaran tingkah-laku burung ini saat berpasangan mengekspresikan pesan cinta. Kalau saling berdekatan nampak
saling menyayangi satu sama lain.

Sifat pasangan Burung Cinta adalah monogami di alam bebas. Umur hidupnya rata-rata 10 sampai 15 tahun. Populasi Love Bird paling banyak ditemukan di wilayah Papua dan ditemukan pula di Sumatera Utara.

Merespon kecintaan dan “kegilaan” masyarakat terhadap jenis burung ini intelektual muda dan wartawan senior yang juga Ketua Umum JMSI (Jaringan Media Siber Indonesia) Teguh Santosa, mulai 16 Juli lalu menyelenggarakan event Teguh Santosa Cup yang memperlombakan kicauan Burung Cinta.

Lomba yang digelar secara bertahap ini bukan hanya memperebutkan hadiah yang cukup menarik, namun lebih dari itu mendorong masyarakat untuk ikut melestarikan jenis Burung Cinta yang selain memiliki nilai estetika ternyata memiliki pula nilai ekonomis, karena burung yang menang di dalam perlombaan biasanya memiliki harga jual yang cukup tinggi. Bahkan mendorong kreatifitas para penggemarnya untuk menciptakan pakan yang berkwalitas sebagai konsumsi Burung Cinta.

Event bertema Jakarta International Bird Show yang bekerjasama dengan Graha Enterprise dan Durasic Academy ini bertajuk “Kopdar 100% Fair Play”. Antusiasme masyarakat ternyata cukup tinggi.

Pada lomba perdana 16 Juli lalu, bertempat di Gantangan Graha Enterprise, Tangerang Selatan, Banten, pesertanya berasal dari berbagai daerah. Seperti Jakarta, Serang,  dan wilayah lainnya.

Ketua Panitia Kopdar Graha Enterprise, Adit Wahyudianto mengatakan, Kopdar dalam rangka silaturrahim para pencinta Love Bird.

Dalam Kopdar ini terdapat sekitar 15 jenis perlombaan yang dijuarai oleh 15 peserta per sesi. Salah satunya peserta dari Jakarta Selatan menjadi juara dari 15 jenis lomba.

Selain sebagai forum yang mewadahi hobi dan kecintaan masyarakat terhadap hewan peliharaan, dalam hal ini terhadap Burung Cinta, Teguh Santosa Cup ternyata juga menginspirasi masyarakat untuk menumbuhkan ekonomi kreatif, karena event ini berpotensi memiliki dampak ekonomi.

Penulis adalah wartawan senior

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya