Berita

Gedung LBM Eijkman/Net

Politik

Peleburan LBM Eijkman ke BRIN Berpotensi Rusak Kerjasama dengan Lembaga Penelitian Internasional

SELASA, 04 JANUARI 2022 | 14:40 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman merupakan salah satu lembaga yang turut andil mengembangkan vaksin Covid-19, yakni Vaksin Merah Putih. Namun, lembaga penelitian yang sudah berdiri puluhan tahun tersebut kini dilebur dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Hal tersebut disesali oleh banyak kalangan, lantaran BRIN telah disusupi unsur politis.

Anggota Komisi IX DPR RI, Kurniasih Mufidayati, menyayangkan peleburan LBM Eijkman ke dalam BRIN tidak dipersiapkan dengan baik.

"Kita sayangkan peleburan Eijkman terjadi pada saat-saat Eijkman tengah melakukan pekerjaan besar yakni pengembangan Vaksin Merah Putih yang hingga kini belum diketahui kapan target selesainya. Termasuk penelurusan whole genome sequencing varian Omicron yang sudah mencapai 152 kasus di Indonesia," ujar Mufida dalam keterangannyanya, Selasa (4/1).

Mufida memberikan catatan, peleburan harus bisa memastikan bahwa kegiatan riset dan pengembangan yang saat ini dilakukan tetap bisa berjalan, bahkan lebih cepat.

"Demikian juga dengan peneliti non-PNS-nya, tidak terlantar dan terabaikan. Opsi-opsi bagi 131 peneliti yang diberhentikan juga memerlukan waktu, baik dari seleksi maupun proses yang disebut beasiswa penelitian karena terkait anggaran tahunan," beber politikus PKS ini.

Mufida juga melihat BRIN memiliki postur yang sangat gemuk dengan penggabungan lembaga-lembaga riset seperti BPPT, LIPI, Batan, Lapan, dan Eijkman.

Ia menyebut peleburan ini juga masih belum menunjukkan kejelasan arah sehingga berdampak pada keengganan dari peneliti untuk dilebur ke dalam BRIN.

"Sebelum dilebur, Kepala BPPT juga tidak sepakat dengan istilah peleburan, tapi koordinasi. Artinya ada semacam keengganan dari masing-masing entitas karena khawatir tentang nasib penelitian yang sudah berjalan saat ini," terang Mufida.

Secara khusus Mufida juga khawatir dengan peleburan ini lembaga internasional yang selama ini bekerjasama dan banyak mendukung Eijkman akan mundur dan meninjau ulang kerjasama mereka.

"Isunya soal kepercayaan, apalagi sejak awal komposisi Dewan Pengarah BRIN yang terdiri dari politisi dan pebisnis bukan murni profesional di bidang riset yang menimbulkan pertanyaan, dan lagi-lagi soal trust,” demikian Mufida.

Populer

Besar Kemungkinan Bahlil Diperintah Jokowi Larang Pengecer Jual LPG 3 Kg

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:41

Jokowi Kena Karma Mengolok-olok SBY-Hambalang

Jumat, 07 Februari 2025 | 16:45

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Alfiansyah Komeng Harus Dipecat

Jumat, 07 Februari 2025 | 18:05

Prabowo Harus Pecat Bahlil Imbas Bikin Gaduh LPG 3 Kg

Senin, 03 Februari 2025 | 15:45

Bahlil Gembosi Wibawa Prabowo Lewat Kebijakan LPG

Senin, 03 Februari 2025 | 13:49

Pengamat: Bahlil Sengaja Bikin Skenario agar Rakyat Benci Prabowo

Selasa, 04 Februari 2025 | 14:20

UPDATE

Pangkas Anggaran Kementerian, Prabowo Lebih Peduli Rakyat Kecil

Selasa, 11 Februari 2025 | 09:30

Bursa Asia Menguat di Selasa Pagi

Selasa, 11 Februari 2025 | 09:22

Guncangan Politik Rumania, Presiden Klaus Iohannis Pilih Mundur

Selasa, 11 Februari 2025 | 09:19

Butuh 15 Regulasi Kewenangan Khusus Pasca Status Berubah Jadi DKJ

Selasa, 11 Februari 2025 | 09:17

Jokowi Harusnya Tak Olok-olok SBY soal Hambalang

Selasa, 11 Februari 2025 | 09:14

Kebijakan Trump Bikin Dolar AS Menguat di Selasa Pagi

Selasa, 11 Februari 2025 | 09:05

Bursa Eropa Sumringah, Indeks Utama Kompak Naik

Selasa, 11 Februari 2025 | 08:42

Menuju Bahaya Oligarki

Selasa, 11 Februari 2025 | 08:29

Saham-saham Teknologi Melonjak, Bursa AS Ditutup Menghijau

Selasa, 11 Februari 2025 | 08:18

Mbak Ita dan Suaminya Dikabarkan Kembali Diperiksa Hari Ini

Selasa, 11 Februari 2025 | 08:10

Selengkapnya