Kasus pembunuhan jurnalis Saudi, Jamal Khashoggi, kemungkinan besar akan semakin terkuak ketika salah satu tersangka pembunuh ditangkap di Bandara Roissy dekat Paris pada Selasa (7/12). Polisi mengatakan, saat itu tersangka hendak naik penerbangan ke Riyadh.
Sumber penegak hukum Prancis menyebut pria itu sebagai Khaled Aedh Al-Otaibi, mantan Pengawal Kerajaan Arab Saudi, yang diyakini sebagai salah satu dari 26 orang Saudi yang dicari oleh Turki atas pembunuhan itu.
Nama Khaled Aedh Al-Otaibi disebutkan dalam daftar sanksi AS dan Inggris sebagai salah satu pembunuh, dan juga ada dalam daftar buronan di Prancis, menurut laporan
Reuters. Seorang pejabat Saudi mengatakan pihak berwenang Prancis masih terus memverifikasi identitas tersangka lebih rinci lagi, karena pihak Kedutaan Saudi mengatakan bahwa laporan penangkapan itu diduga "tidak ada hubungannya dengan kasus Khashogi" alias salah tangkap. Sumber pengadilan menyebut pria yang ditangkap itu memiliki nama yang sama dengan daftar tersangka.
Tunangan Khashoggi, Hatice Cengiz, semula menyambut baik laporan penangkapan itu, yang terjadi beberapa hari setelah Presiden Prancis Emmanuel mengadakan pembicaraan tatap muka di Arab Saudi dengan penguasa de facto Putra Mahkota Mohammed bin Salman.
"Prancis harus mengadili dia atas kejahatannya, atau mengekstradisi dia dan bersedia untuk benar-benar menyelidiki dan mengadili dia serta orang yang memberi perintah untuk membunuh Jamal," kata Cengiz.
Khashoggi, seorang kritikus Pangeran Mohammed, terakhir terlihat memasuki konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober 2018. Para pejabat Turki percaya Khashogi telah dibunuh dan tubuhnya dipotong-potong dan dipindahkan.
