Berita

Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan/Net

Politik

Luhut Didukung Sahabat LBP Jadi Capres, Pengamat: Mulutnya Bermasalah

SENIN, 11 OKTOBER 2021 | 11:26 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Deklarasi yang dilakukan relawan Sahabat Luhut Binsar Pandjaitan (LBP) yang mendukung Menko Maritim dan Investasi itu maju dalam Pilpres 2024 harus diikuti oleh kerja yang sangat keras. Pasalnya, tak mudah bagi LBP untuk dapat meraih simpati publik. Mengingat sepak terjangnya selama ini sebagai menteri di kabinet Jokowi sudah dikenal masyarakat.

Menurut pengamat politik dari Universitas Negeri Singaperbangsa Karawang (Uniska),  Eka Yusuf, setiap orang sah-sah saja diusung jadi calon presiden selama memenuhi aturan, termasuk LBP.

Namun, masyarakat lah yang akan menentukan siapa orang yang paling pantas jadi pemimpin mereka. Hal itu bisa dilihat dari elektabilitas seorang tokoh melalui berbagai survei  yang selama ini sudah banyak dirilis.


Doktor alumnus Universitas Padjadjaran Bandung  ini mengungkapkan, bukan hal mudah bagi Luhut untuk mendapat simpati publik. Torehan “prestasi “ yang dibanggakan para relawan Sahabat LBP belum tentu jadi faktor penentu munculnya dukungan publik.

Dalam pandangan Eka, Luhut bermasalah dengan mulutnya. Tutur kata dalam berkomunikasi dia jadi sorotan publik, sekaligus jadi cermin bagaimana menteri kepercayaan Jokowi itu memimpin dan memperlakukan rakyat.

"Luhut harus mampu mengubah gaya bicara terutama dalam menggunakan bahasa yang lebih luwes untuk masyarakat," ujarnya kepada Kantor Berita RMOLJabar, Senin (11/10).

Eka menjelaskan, dari perspektif komunikasi budaya, cara komunikasi Luhut yang tidak luwes akan membuat masyarakat multikultur Indonesia tidak menaruh simpati kepadanya. Ujungnya, elektabilitas Luhut sulit untuk didongkrak.

"Artinya, masyarakat Indonesia yang sangat multietnik itu mengharapkan sosok atau figur yang tidak menonjolkan salah satu aspek budaya dan etnik tertentu. Meskipun itu hanya dilihat dari perspektif bahasa dan intonasi gaya bicara seseorang,” tutur Eka.

"Bahasa itu menjadi identitas dan penentu dalam kegiatan berkomunikasi, terutama yang akan dan mau dilakukan oleh Luhut," imbuhnya.

Eka menambahkan, karakter vokal Luhut yang keras, dengan ritme yang cepat, tak mudah diterima sebagian kelompok masyarakat Indonesia.

Diakui Eka, gaya kepemimpinan dan ketokohan Luhut itu sudah banyak dikenal  masyarakat Indonesia.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

UPDATE

Pesan Ketum Muhammadiyah: Fokus Tangani Bencana, Jangan Politis!

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:13

Amanat Presiden Prabowo di Upacara Hari Bela Negara

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:12

Waspada Banjir Susulan, Pemerintah Lakukan Modifikasi Cuaca di Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:05

Audit Lingkungan Mendesak Usai Bencana di Tiga Provinsi

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:04

IHSG Menguat, Rupiah Dibuka ke Rp16.714 Pagi Ini

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:59

TikTok Akhirnya Menyerah Jual Aset ke Amerika Serikat

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:48

KPK Sita Ratusan Juta Rupiah dalam OTT Kepala Kejari HSU

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:28

Bursa Asia Menguat saat Perhatian Investor Tertuju pada BOJ

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:19

OTT Kalsel: Kajari HSU dan Kasi Intel Digiring ke Gedung KPK

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:05

Mentan Amran: Stok Pangan Melimpah, Tak Ada Alasan Harga Melangit!

Jumat, 19 Desember 2025 | 08:54

Selengkapnya