Berita

Suasana Pengadilan Negeri Bandung yang melakukan proses peradilan secara daring/RMOL

Hukum

Peradilan Daring Menyulitkan Masyarakat Pencari Keadilan

SENIN, 27 SEPTEMBER 2021 | 23:03 WIB | LAPORAN: MANGIHUT HASUDUNGAN

Pandemi Covid-19 yang masih melanda Tanah Air turut berimbas pada proses mencari keadilan di meja hijau.

Seperti yang terjadi di Pengadilan Negeri Bandung, guna meminimalisir penularan virus corona, mayoritas proses peradilan di PN Bandung dilakukan secara daring.

Namun sayang, proses peradilan secara daring ternyata cukup menyulitkan masyarakat yang hadir dan terlibat dalam proses persidangan perkara pidana. Fakta tersebut didapati redaksi yang belakangan kerap mengikuti peradilan di Pengadilan Negeri Bandung.

Salah satu narasumber yang diwawancarai Kantor Berita Politik RMOL, Ujhe mengatakan, pihaknya mengaku tak puas dengan proses peradilan secara daring. Terlebih, sosok penjaga kios yang menjadi saksi kasus pencurian ini hanya diberi fasilitas video call via aplikasi WhatsApp (WA).

"Saya kira akan berhadapan dengan terdakwa langsung, namun hanya lewat WA video call. Agak kurang puas karena khawatir yang saya sampaikan tidak terdengar jelas oleh terdakwa. Apalagi suara video WA tidak begitu jelas," kata Ujhe kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (27/9).

Senada dengan Ujhe, seorang mahasiswi bernama Hera juga mengeluhkan hal yang sama. Ia hadir di PN Bandung sebagai saksi kasus pencurian.

"Saya mah bela-belain datang ke pengadilan agar HP saya balik setelah 3 bulan ditahan di kejaksaan. Susah kalau ke mana-mana enggak ada hape atuh yah," tuturnya dalam logat Sunda.

Belum lagi pengakuan seorang ibu dengan anak berkebutuhan khusus bernama Yehan. Ia berbagi kisah perjuangannya mencari keadilan bagi mantan suaminya yang ditahan di Polrestabes Bandung sehubungan kasus utang-piutang yang berujung pidana.

"Hanya karena enggak bisa bayar bunga, mantan suami saya dipenjara. Kok jadi seperti pinjol yah?" tutur Yehan.

Ditanya mengenai pengalaman selama mengikuti proses persidangan, Yehan menjelaskan hal yang mirip dialami oleh Ujhe dan Hera.

"Banyak sekali gangguan teknis, sering terdengar suara dengung saat koneksi video call WA. Saya khawatir gangguan ini berpengaruh pada proses pengambilan keputusan, terdakwa idealnya dihadirkan di persidangan," ujarnya.

Berdasarkan pantauan Kantor Berita Politik RMOL di lokasi, cukup sering terjadi kendala teknis gangguan komunikasi seperti bunyi "nging" saat menggunakan video call WA ketimbang fasilitas multimedia yang sudah ada di ruang sidang.

Berkenaan dengan keluhan tersebut, Humas Pengadilan Negeri Bandung, Wasdi Permana menjelaskan ada dasar hukum mengenai proses peradilan secara daring, yakni Perma 4/2020 tentang Administrasi dan Persidangan Perkara Pidana di Pengadilan Secara Elektronik.

Ia menjelaskan, penggunaan aplikasi WhatsApp dilakukan karena alasan lebih praktis dibanding memakai aplikasi lain seperti Zoom atau fasilitas multimedia lain. Ia menambahkan, tidak semua terdakwa dihadirkan secara daring.

"Faktor teknisi IT yang tidak secepat penggunaan aplikasi WA juga jadi alasan. Adapun mengenai kebijakan menghadirkan terdakwa di masa pandemi itu berhubungan dengan kebijakan rutan setempat. Kami juga pernah mendatangi rutan, melakukan proses persidangan di sana," pungkas Wasdi Permana.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya