Berita

Ekonom senior Rizal Ramli/Repro

Publika

Rizal Ramli Ingatkan Penguasa Deksura: “Sing Bijak Lan Waskita”

SABTU, 07 AGUSTUS 2021 | 16:24 WIB | OLEH: ARIEF GUNAWAN

KESULITAN hidup akibat ambruknya perekonomian dan masifnya sakaratul maut korban Covid-19 kini dirayakan penguasa dengan pasang baliho, ngomong asbun, ngupahin buzzerRp bikin spinning persepsi, adu domba agama dan destruktif lainnya.

No empathy and no respect. Ruthless. Keji & bejat belaka.

Sehingga seakan-akan otak dan hati elite kekuasaan hari ini umumnya sudah bergeser ke dengkul.


Soeharto dulu mundur pake idiom yang pantes: lengser keprabon madheg pandhito. Tak ingin darah dan nyawa rakyat tumpah melayang lebih banyak. Kuasa 32 tahun anaknya baru jadi menteri. Hari ini 6 tahun kuasa anak mantu langsung walikota.

Para elite kemerdekaan dulu berkuasa dengan memegang adab. Tau batas & malu. Amangkurat II adalah role model penguasa deksura. Greedy and aji mumpung luar biasa.  Raja kejam ini katanya punya siklus reinkarnasi yang menjelma kepada kembarannya untuk meneruskan kekuasaan.

Elite Indonesia tempo dulu membaca sejarah. Yamin membaca Majapahit, Sukarno membaca, Hatta membaca, dan seterusnya. Karena mereka percaya L’ histoire Se Repete, sejarah (bisa) berulang, sehingga mereka membuang keburukan masa lalu.

Apakah itu penguasa deksura?

Deksura ialah suatu sifat, suatu tabiat buruk. Khianat, kurang ajar, tidak sopan, dan tiada peduli kepada rakyat.

Terhadap penguasa yang demikian tokoh nasional Dr Rizal Ramli melalui akun twiter-nya beberapa waktu lalu telah memperingatkan hendaknya sang penguasa bersikap “Sing Bijak Lan Waskita”. Bersikaplah bijak dan lihatlah secara tajam kenyataan yang sebenarnya terjadi.

Bagi Rizal Ramli, filosofi ini penting untuk dipahami oleh seseorang yang sedang berkuasa agar menjadi landasan kebijakan.

Sebagai tokoh pluralis, Rizal Ramli sendiri cukup bersinggungan dengan kebudayaan Jawa dari mendiang istrinya yang merupakan wanita Jawa yang halus. Bahkan untuk waktu yang cukup lama, Rizal Ramli pernah bermukim di Mojokerto, Jawa Timur, saat menjadi field coordinator & researcher BRI di tahun 1980-an.

Ia sudah terbiasa dan sesungguhnya sudah sangat akrab dengan nilai-nilai luhur serta filosofi masyarakat Jawa.

Penulis adalah pemerhati sejarah

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Puan Harap Korban Banjir Sumatera Peroleh Penanganan Baik

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:10

Bantuan Kemensos Telah Terdistribusikan ke Wilayah Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:00

Prabowo Bantah Rambo Podium

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:59

Pansus Illegal Logging Dibahas Usai Penanganan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:39

BNN Kirim 2.000 Paket Sembako ke Korban Banjir Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:18

Bahlil Sebut Golkar Bakal Dukung Prabowo di 2029

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:03

Banjir Sumatera jadi Alarm Keras Rawannya Kondisi Ekologis

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:56

UEA Berpeluang Ikuti Langkah Indonesia Kirim Pasukan ke Gaza

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:47

Media Diajak Kawal Transformasi DPR Lewat Berita Berimbang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:18

AMAN Raih Dua Penghargaan di Ajang FIABCI Award 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:15

Selengkapnya