Berita

Susilo Bambang Yudhoyono dan Joko Widodo/Net

Bisnis

Meski Belum Normal, BPS Catat Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II 2021 Hampir Menyentuh Rekor di Era SBY

KAMIS, 05 AGUSTUS 2021 | 15:26 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Catatan pertumbuhan ekonomi Triwulan II tahun ini ternyata bukan yang paling tinggi, jika melihat capaian pemerintah sebelum era Presiden Joko Widodo.

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan, laju pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2021 mencapai 7,07 persen secara tahunan (year on year/yoy).

Kenaikan yang signifikan tersebut disebabkan ekonomi kuartal II 2020 tercatat minus (-) 5,32 persen.


Kendati begitu, Kepala BPS, Margo Yuwono mengatakan, pertumbuhan pada kuartal II 2021 bisa dikatakan sebagai yang tertinggi, setelah sebelumnya pernah dicapai pada periode pemerintahan era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, yaitu tepatnya pada tahun 2004.

"Menjadi yang tertinggi sejak triwulan IV tahun 2004. Saat itu PDB (Produk Domestik Bruto) Indonesia tumbuh 7,16 persen," ujar Margo dalam jumpa pers virtual pada Kamis (5/8).

Jika menengok ke belakang, kenaikan angka pertumbuhan ekonomi kuartal II tahun ini bukan capaian yang luar biasa, karena posisi kuartal II tahun 2020 kemarin ekonomi RI kandas dan berada dalam zona kontraksi sejak pandemi Covid-19 mulai merebak.

Pada kuartal II tahun lalu, ekonomi Indonesia mengalami kontraksi hingga minus (-) 5,32 persen. Kemudian pada kuartal III masih mengalami minus hingga (-) 3,49 persen. Alhasil, Indonesia terjerembab ke dalam resesi.

Kemudian setelah itu, secara berturut-turut pada kuartal IV tahun 2020 hingga kuartal I tahun 2021, realisasi ekonomi Indonesia masih minus (-) 2,19 persen dan minus (-) 0,74 persen.

Maka dari itu, Margo menekankan bahwa realisasi pertumbuhan ekonomi kuartal II tahun ini belum bisa dikatakan aman, karena masih dalam situasi pandemi Covid-19.

"Meski memang ada pertumbuhan, tetapi ini masih tumbuh di bawah kondisi ekonomi normal atau pra Covid-19," demikian Margo.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya