Ketum JMSI dan Divisi Hukum JMSI menyambangi kediaman almarhum Mara Salem Harahap/Ist
Ketua Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Provinsi Sumatera Utara Rianto Aghli menyambangi kediaman almarhum Mara Salem Harahap alias Marsal (42) pemimpin redaksi media online lokal yang menjadi korban penembakan orang tak dikenal. Rianto diampingi Divisi Hukum JMSI Sumut Amrizal.
"Kehadiran JMSI Sumut untuk menyampaikan belasungkawa kepada istri almarhum secara langsung, sekaligus memberikan motivasi untuk tetap tegar dalam menghadapi cobaan ini," kata Rianto Aghly sembari menyerahkan sembako plus tali asih, Selasa (22/6).
Disamping itu, sambung owner Sumut24 tersebut, kehadiran JMSI Sumut di tengah-tengah keluarga almarhum dikarenakan keterpanggilan profesi, dimana almarhum Marsal juga merupakan sosok wartawan.
"JMSI Sumut akan terus mengawal kasus ini hingga benar-banar terungkap secara terang benderang dan pelakunya diseret ke meja hijau," tegas Rianto Aghly.
Hal ini juga dipertegas Divisi Hukum JMSI Amrizal, dalam kasus kematian Marsal, JMSI sudah berkoordinasi dengan lembaga Pers di Indonesia diantaranya PWI, AJI, SMSI, IWO, dll.
Seluruh lembaga Pers berduka atas kasus ini, sebab tindakan kekerasan yang dilakukan para pelaku benar-benar biadab tidak berprikemanusiaan.
"ita mendukung kepolisian untuk secepatnya mengungkap kasus ini. Wartawan itu profesi mulia yang bekerja dilindungi undang-undang. Jika ada yang kurang berkenan silahkan mengunakan hak jawab atau jalur yang sudah diatur undang-undang Pers" tegas Amrizal yang juga Pemred Matatelinga.com.
Oleh karena itu, JMSI Sumut mengajak seluruh masyarakat Sumut untuk mempercayakan penanganan kasus yang menimpa almarum Marsal kepada kepolisian.
Ibu almarhum Latifah Hasibuan didampingi tokoh masyarakat Frida Damanik mengucapkan terimkasih atas dukungan JMSI Sumut.
"Kami mengucapkan terimakasih atas dukungan dan simpati Pers di Indonesia," katanya.
Kekompakan Pers di Sumut akan menjadi motivasi dan kekuatan istri dan anak- anak almarhum, termasuk ibundanya dalam menghadapi cobaan ini.
"Kami berharap para pelaku segera ditangkap dan dihukum seberat-beratnya," katanya.
