Berita

Ratu Elizabeth saat muda bersama sepupunya Lord Louis Mountbatten/Net

Dunia

Pemimpin Partai Nasionalis Irlandia Menyesal Atas Pembunuhan Paman Dari Pangeran Philip, Lord Louis Mountbatten

SENIN, 19 APRIL 2021 | 09:51 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pemimpin partai nasionalis Irlandia, Mary Lou McDonald,  menyatakan penyesalannya atas pembunuhan paman dari Pangeran Philip, Duke of Edinburg, Lord Louis Mountbatten.

Lord Mountbatten, yang merupakan sepupu kedua Ratu, tewas pada Agustus 1979 ketika sebuah bom yang ditanam di atas kapal pesiarnya meledak di Pelabuhan Mullaghmore di Irlandia. Dia meninggal karena luka-lukanya bersama dengan cucunya yang berusia 14 tahun, Nicholas Knatchbull dan anggota kru kapal, Paul Maxwell (15).

Penyesalan tersebut disampaikan McDonald dalam sebuah wawancara bersama Times Radio, tak lama setelah pemakaman Pangeran Philip berlangsung pada Sabtu (17/4) waktu setempat.

"Saya menyesal itu terjadi. Tentu saja, itu memilukan," kata McDonald, seperti dikutip dari 9News, Senin (19/4).

“(Itu) tugas saya, dan saya pikir Pangeran Charles dan yang lainnya akan sangat menghargai ini," katanya.

Kematian Lord Mountbatten - diberi label ‘eksekusi’ oleh kepemimpinan IRA - terjadi di puncak konflik berdarah Irlandia Utara, yang dikenal sebagai Troubles. Selama Perang Dunia II, ia bertindak sebagai Panglima Komando Asia Tenggara

Ketika McDonald ditanya apakah dia akan meminta maaf kepada Pangeran Charles atas pembunuhan Lord Mountbatten, paman buyutnya, dia mengatakan militer Inggris telah melakukan 'banyak sekali tindakan kekerasan' selama Troubles di Irlandia Utara.

“Saya percaya itu semua tugas kita untuk memastikan bahwa tidak ada anak lain, tidak ada keluarga lain, tidak peduli siapa mereka, menderita trauma yang sama dan patah hati yang terlalu umum di semua sisi pulau ini dan sekitarnya,” lanjutnya.

IRA dan mantan pemimpin Sinn Fein Gerry Adams sendiri menyatakan bahwa Lord Mountbatten adalah target yang sah.

Bom yang menewaskan bangsawan senior itu telah ditanam oleh anggota IRA, Thomas McMahon yang telah memasang alat peledak yang dikendalikan radio di atas kapal sebelum Lord Mountbatten dan rombongannya berangkat pada 27 Agustus 1979.

Empat jam kemudian IRA menyerang lagi ketika dua bom, dan menewaskan 18 tentara Inggris dalam penyergapan di Warrenpoint di Irlandia Utara.

Populer

Besar Kemungkinan Bahlil Diperintah Jokowi Larang Pengecer Jual LPG 3 Kg

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:41

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Jokowi Kena Karma Mengolok-olok SBY-Hambalang

Jumat, 07 Februari 2025 | 16:45

Alfiansyah Komeng Harus Dipecat

Jumat, 07 Februari 2025 | 18:05

Prabowo Harus Pecat Bahlil Imbas Bikin Gaduh LPG 3 Kg

Senin, 03 Februari 2025 | 15:45

Bahlil Gembosi Wibawa Prabowo Lewat Kebijakan LPG

Senin, 03 Februari 2025 | 13:49

Pengamat: Bahlil Sengaja Bikin Skenario agar Rakyat Benci Prabowo

Selasa, 04 Februari 2025 | 14:20

UPDATE

Tulisan 'Adili Jokowi' Curahan Ekspresi Bukan Vandalisme

Minggu, 09 Februari 2025 | 07:36

Prabowo Harus Mintai Pertanggungjawaban Jokowi terkait IKN

Minggu, 09 Februari 2025 | 07:26

Penerapan Dominus Litis Melemahkan Polri

Minggu, 09 Februari 2025 | 07:03

Rontok di Pengadilan, Kuasa Hukum Hasto Sebut KPK Hanya Daur Ulang Cerita Lama

Minggu, 09 Februari 2025 | 06:40

Senator Daud Yordan Siap Naik Ring Lagi

Minggu, 09 Februari 2025 | 06:17

Penasihat Hukum Sekjen PDIP Bongkar Kesewenang-wenangan Penyidik KPK

Minggu, 09 Februari 2025 | 05:53

Lewat Rumah Aspirasi, Legislator PSI Kota Tangerang Ajak Warga Sampaikan Unek-Unek

Minggu, 09 Februari 2025 | 05:36

Ekonomi Daerah Berpotensi Merosot akibat Sri Mulyani Pangkas Dana TKD

Minggu, 09 Februari 2025 | 05:15

Saat yang Tepat Bagi Prabowo Fokus MBG dan Setop IKN

Minggu, 09 Februari 2025 | 04:57

7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat Menuju Indonesia Emas

Minggu, 09 Februari 2025 | 04:42

Selengkapnya