Berita

Menristek Bambang Brodjonegoro/Net

Suluh

Kemenristek Memikul Masa Depan Bangsa, Tapi Pasukannya Tak Bersenjata Lengkap

SENIN, 12 APRIL 2021 | 09:46 WIB | OLEH: WIDIAN VEBRIYANTO

Pamitan yang dilakukan Menteri Riset Dan Teknologi (Menristek)/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Bambang Brodjonegoro saat meresmikan Science Techno Park Universitas Hasanuddin, Jumat (9/4), menyentak pikiran.

Pamitan disampaikan Bambang Brodjonegoro setelah dirinya tahu usulan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait penggabungan Kemendikbud dan Kemenristek disetujui oleh DPR RI dalam rapat paripurna penutupan masa sidang IV tahun 2020-2021.

Publik lantas bertanya-tanya, apakah ini pertanda Presiden Joko Widodo menyerah dalam mengembangkan riset di negeri ini. Namun sebelum menjawab pertanyaan tersebut, alangkah lebih baik jika kehadiran Kementerian Riset dan Teknologi diurai terlebih dahulu.

Jika menilik dari visinya, Kemenristek merupakan kementerian yang andal, professional, inovatif, dan berintegritas dalam pelayanan kepada Presiden dan Wakil Presiden untuk mewujudkan visi dan misi Presiden dan Wakil Presiden, yaitu Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berlandaskan gotong royong”.

Sementara misinya adalah melakukan peningkatan kualitas manusia Indonesia; peningkatan struktur ekonomi yang produktif, mandiri, dan berdaya saing; pembangunan yang merata dan berkeadilan; mencapai lingkungan hidup yang berkelanjutan; kemajuan budaya yang mencerminkan kepribadian bangsa; dan pengelolaan pemerintahan yang bersih, efektif, dan terpercaya.

Uraian misi tersebut adalah peningkatan kapabilitas IPTEK, budaya riset, dan penciptaan inovasi melalui peningkatan kualitas SDM IPTEK, penguatan transformasi ekonomi, dan pembangunan berkelanjutan berlandaskan budaya iptek untuk peningkatan daya saing.

Misi ini merupakan jawaban atas permasalahan pembangunan IPTEK dan pada periode 2020 hingga 2024 dalam aspek kebijakan riset dan inovasi, kerjasama pembangunan dan kemitraan, peningkatan penelitian, pengembangan, pengkajian dan penerapan Iptek pada beberapa fokus prioritas riset dan inovasi nasional, serta peningkatan tata kelola pemerintah yang baik dalam rangka reformasi birokrasi.

Adapun tujuan strategis Kemenristek adalah meningkatkan produktivitas invensi dan inovasi untuk daya meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik dalam rangka reformasi birokrasi.

Sasarannya adalah meningkatnya produktivitas invensi dan inovasi untuk memperkuat transformasi ekonomi yang berdaya saing dan berkelanjutan, serta meningkatnya tata kelola pemerintahan yang baik dalam rangka reformasi birokrasi.

Tugas Kemenristek sendiri menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang riset, teknologi, dan pendidikan tinggi untuk membantu presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara.

Tampak visi, misi, tujuan, dan tugas Kemenristek adalah menciptakan inovasi agar negeri ini bisa memiliki daya saing yang tinggi di era globalisasi.

Kementerian ini dipimpin Bambang Permadi Soemantri Brodjonegero sejak periode kedua Presiden Joko Widodo. Namun sayangnya, struktur kepengurusan Kemeristek/BRIN seolah ompong dan tak bersenjata.

Ini karena sudah hampir dua tahun Jokowi menjabat di periode kedua, masih ada pelaksana tugas yang mengisi struktur pengurus inti Kemenperin/BRIN.

Di jajaran Staf Ahli memang tidak ada kekosongan. Bambang Brodjonegoro dalam hal ini didampingi oleh 3 staf ahli, yaitu Erry Ricardo Nurzal (Staf Ahli Bidang Kelembagaan dan Sumber Daya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi), Ismunandar (Staf Ahli Bidang Pembangunan Berkelanjutan, dan Ali Ghufron Mukti (Staf Ahli Bidang Pembiayaan Riset dan Inovasi).

Nama-nama di Sekretarian Kementerian/Sekretaris Utama juga sudah mulai terlihat lumpuh. Sebab ada satu jabatan yang belum berpenghuni. Jabatan itu adalah kepala biro perencanaan.

Sementara di Inspektorat Utama, tampak sejumlah pejabat harus merangkap ke sebagai pelaksana tugas di jabatan lain karena belum ada pengisi jabatan tersebut.

Seperti Yusrial Bachtiar yang harus menjadi pelaksana tugas (PLT) Inspektur Utama. Padahal dia menjabat sebagai Sekretaris Inspektorat Utama. Sementara pejabat lainya di struktur Inspektorat Utama adalah Adam Fuadi sebagai Inspektur I.

Struktur Kemenristek tampak semakin melompong saat di bagian Deputi Penguatan Inovasi terdapat 3 dari 5 jabatan diisi PLT. Jabatan yang diisi PLT itu adalah Deputi yang diisi Erry Ricardo Nurzal, Direktur Sistem Inovasi diisi Paulina Pannen, dan Direktur Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi yang diisi Santoso Yudo Warsono.

Santoso Yudo Warsono sendiri kini menjabat sebagai Direktur Inovasi Industri.

Selanjutnya di bagian Deputi Penguatan Riset dan Pengembangan. Terdapat dua dari 6 jabatan yang diisi pelaksana tugas. Yaitu jabatan Deputi yang diisi Ismunandar dan Direktur Riset dan Pengabdian kepada masyarakat yang diduduki  Heri Hermansyah.

Heri Hermansyah sendiri telah menjabat sebagai Direktur Pengelolaan Kekayaan Intelektual.

Data dari di atas, tampak keberadaan Kemenristek tidak didukung pasukan lengkap yang bersenjata dan bisa menembak. Sebagaimana lazim diketahui publik, pelaksana tugas tidak diperbolehkan membuat kebijakan-kebijakan strageis.Padahal kementerian ini merupakan garda depan dalam menghadapi perkembangan teknologi yang melesat cepat.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya