Berita

Kemenlu Turki di Ankara/Net

Dunia

Duta Besarnya Disentil Turki Gara-gara Balas Cuitan Politikus, China Pun Bereaksi

KAMIS, 08 APRIL 2021 | 16:45 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Kementerian Luar Negeri China bereaksi atas pemanggilan Duta Besar China untuk Ankara oleh pemerintah Turki. Kementerian mendesak Turki untuk bersikap bijak dan waspada dalam menyikapi masalah tersebut.

Sekelompok politisi telah mencoba mengeksploitasi masalah Xinjiang untuk tujuan politik yang membuat hubungan semakin rumit. Kementerian berharap Ankara tidak gegabah dalam hal ini.

Pada Selasa (6/4) Kementerian Luar Negeri Turki memanggil Duta Besar Liu Shaobin. Pemanggilan itu terkait postingan Kedutaan Besar China yang mengecam dua politisi Ankara dengan menandainya di Twitter, menurut laporan Anadolu Agency pada Rabu (7/4).


Dua politisi Ankara itu telah menyinggung masalah Uighur pada sebuah pernyataan, yang akhirnya memancing tanggapan dari Kedutaan Besar China.
Kedutaan Besar China berkomentar keras menanggapi pernyataan pejabat partai Turki itu yang diketahui bernama Meral Aksener dan Wali Kota Ankara Mansur Yavas.

Aksener adalah bagian dari oposisi sayap kanan Erdogan. Dalam cuitannya, ia berujar Turki akan berjuang untuk kemerdekaan mutlak dari republik yang memproklamasikan diri Uighur di Turkistan Timur.

"Tidak akan tinggal diam terhadap penindasan (Uighur)," tulisnya.

Sementara Yavas, yang merupakan anggota terkemuka dari partai oposisi utama CHP juga menulis hal serupa: "Merasakan sakitnya pembantaian di Turkestan Timur seolah-olah terjadi hari ini," ujarnya.

Menanggapi itu, Kedutaan China pun menulis: "Tiongkok dengan tegas menentang siapa pun yang berkuasa, yang dengan cara apa pun menantang kedaulatan China dan integritas teritorialnya," seraya menandai akun Twitter Aksener dan Yavas.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian, mengatakan tanggapan kedutaan atas peristiwa itu sudah benar.

"Turki juga (sudah mengalami) menderita sakit akibat terorisme dan separatisme. Harapannya, masyarakat di Turki dapat melihat sikap tegas China dalam mempertahankan kedaulatan nasional dan integritas teritorial serta upaya kontra-terorisme dan deradikalisasi dengan cara yang benar, rasional dan obyektif," menurut Zhao, seperti dikutip dari Global Time.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya