Paraguay Dibelit Krisis Kesehatan, Anggota Senat Salahkan Presiden Mario Abdo Benitez

Lambannya upaya pemerintah Paraguay dalam mengatasi krisis kesehatan yang ditimbulkan oleh Covid-19 mendapat kritik tajam dari anggota Senator partai Honor Colorado, Sergio Godoy.

Dalam sebuah wawancara pada Senin (5/4), Godoy secara terang-terangan menyalahkan Pemerintah Mario Abdo Benitez atas krisis kesehatan yang saat ini membelit negaranya.

Godoy meyakinkan bahwa, situasinya sudah mencapai tingkat ekstrem yang begitu serius, dan dia mengatakan itu akibat kurangnya manajemen tepat waktu dan memadai dari presiden, yang dia tuduh mencuri dan bereaksi ketika dia merasa terancam.

"Mereka mencuri apa yang tidak perlu mereka curi, itulah mengapa ada kekurangan tempat tidur, obat-obatan, dan semua yang sudah kami ketahui. Kerusakan korupsi lebih serius dari sebelumnya karena berhubungan langsung dengan kematian dan kemalangan," kata legislator itu kepada stasiun radio 650 AM, seperti dikutip dari Prensa Latina, Selasa (6/4).

Situasi kesehatan di negara Amerika Selatan itu telah mendapat sorotan dari para profesional di sektor tersebut, oposisi politik dan bagian penting dari masyarakat sebagai faktor utama dalam krisis nasional, di mana ribuan warga berdemonstrasi di seluruh negeri.

Manajer pusat rumah sakit terus memperingatkan tentang runtuhnya fasilitas, terutama yang ditujukan untuk perawatan intensif, di mana pasien positif Covid-19 menunggu tempat tidur dilepaskan untuk dirawat dengan benar.

Menurut laporan terbaru Kementerian Kesehatan, hanya dalam empat hari pertama bulan April Paraguay mencatat lebih dari 6.500 kasus baru dan 193 kematian, dengan total 4.399 kematian sejak kasus positif pertama Covid terdeteksi pada Maret 2020.

"Sayangnya, korupsi, kemalasan dan ketidakefektifan Pemerintah menyebabkan kematian dan kejadian serius," tegas Godoy.

Godoy adalah salah satu legislator yang paling kritis terhadap pengelolaan Pemerintahan Abdo Benitez, yang pada kesempatan sebelumnya ia menuduh buruknya kinerja fungsi dan korupsi.