Berita

Personel pasukan keamanan membawa jenazah rekan mereka setelah serangan oleh pejuang Maois di Bijapur di negara bagian Chhattisgarh, India, 4 April 2021/Net.

Dunia

22 Anggota Pasukan Keamanan India Tewas Diserang Kelompok Pemberontak Maois

SENIN, 05 APRIL 2021 | 06:36 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Personel keamanan yang tergabung dalam unit elit CoBRA Polisi Cadangan Pusat, Penjaga Cadangan Distrik, dan Satuan Tugas Khusus, diserang kelompok pemberontak Maois di negara bagian India tengah selama operasi anti-pemberontakan pada Sabtu (3/4) waktu setempat.

Akibatnya fatal, sebanyak 22 anggota pasukan keamanan India tewas dalam serangan yang disebut sebagai yang paling berdarah oleh kelompok pemberontak sayap kiri ekstrim tahun ini.

"Kami dapat memastikan bahwa 22 anggota pasukan India telah dibunuh oleh pejuang Maois," kata seorang pejabat senior pemerintah di Raipur, ibu kota Chhattisgarh yang kaya mineral, seperti dikutip dari Reuters, Minggu (4/4).

Mereka tewas dalam baku tembak yang berlangsung selama empat jam di distrik perbatasan Sukma, 540 km (340 mil) selatan Raipur.

Om Prakash Pal, seorang pejabat senior polisi di Raipur, mengatakan operasi penyisiran untuk melacak seorang anggota pasukan keamanan yang hilang sedang dilakukan.

Korban tewas adalah yang terbesar bagi pasukan keamanan India yang memerangi gerilyawan sayap kiri sejak 2017.

Menteri Dalam Negeri Amit Shah mengatakan pemerintah tidak akan mentolerir pertumpahan darah seperti itu dan "tanggapan yang sesuai akan diberikan untuk mencegah serangan semacam itu."

Maois, juga dikenal sebagai Naxals, telah melancarkan pemberontakan bersenjata terhadap pemerintah selama beberapa dekade. Para pemimpin kelompok militan sayap kiri garis keras mengatakan bahwa mereka berjuang atas nama yang paling miskin, yang tidak mendapat manfaat dari ledakan ekonomi yang panjang di ekonomi terbesar ketiga di Asia itu.

Sejak tahun 1967, kelompok yang dipandang sebagai ancaman terbesar bagi keamanan dalam negeri negara itu telah menegaskan kendali atas sebagian besar tanah di India tengah dan timur, membentuk apa yang disebut 'koridor merah'.

Kelompok militan beroperasi dari hutan lebat, dan operasi mereka melawan pemerintahan dan pasukan India diselimuti kerahasiaan. Kelompok tersebut belum mengaku bertanggung jawab atas serangan terbaru itu.

Beberapa jam setelah serangan itu, Perdana Menteri Narendra Modi menulis di Twitter bahwa “pengorbanan para martir pemberani tidak akan pernah dilupakan. Semoga yang terluka pulih paling cepat. "

Bulan lalu, lima polisi tewas dan beberapa lainnya cedera dalam ledakan yang menurut polisi adalah serangan Maois yang menargetkan bus yang membawa lebih dari 20 personel keamanan.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya