Berita

Presiden Joko Widodo saat meninjau banjir DKI/Net

Suluh

Gubernur Bisa Bilang, Banjir Lebih Mudah Diatasi Jika Jadi Presiden

MINGGU, 07 FEBRUARI 2021 | 22:10 WIB | OLEH: WIDIAN VEBRIYANTO

Indonesia merupakan negara tropis yang hanya memiliki dua musim, kemarau dan penghujan. Seharusnya lebih mudah mengantisipasi akibat dari kedua musim itu ketimbang negara-negara yang berada di garis sub tropis dengan 4 musim.

Tapi faktanya kini banjir melanda sejumlah wilayah di negeri ini. Teranyar banjir melanda Semarang, Jawa Tengah pada Sabtu (6/2), yang buntutnya keberangkatan kereta api dari Stasiun Tawang dialihkan, sementara Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani ditutup karena landasan pacu berubah jadi kolam.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bergerak cepat dengan mencari sumber masalah banjir. Ditemukan bahwa ada sejumlah pompa air yang tidak beroperasi. Seperti di Rumah Pompa Mberok kawasan Kota Lama Semarang, dari tiga pompa yang terpasang hanya satu yang dioperasikan.


Terlepas dari itu cuaca ekstrem dituding sebagai biang kerok utama. Bahkan tidak hanya di Semarang, di Kalimantan Selatan juga cuaca ekstrem dijadikan kambing hitam penyebab banjir 10 kabupaten/kota.

Seharusnya, mengatasi banjir bukan hal sulit bagi Indonesia. Pertama, Indonesia hanya menghadapi dua musim, yang artinya masalah tidak terlalu sukar karena tidak perlu memikirkan menghadapi empat musim.

Kedua, Indonesia merupakan negara yang tanahnya subur. Artinya, air bisa dengan mudah diserap ke dalam tanah jika ada penanam pohon yang baik.

Sebagai negara agraris, air melimpah juga bisa disimpan dalam waduk-waduk yang bertujuan untuk mengalirkan air ke sawah. Namun faktanya, hujan yang seharusnya menjadi berkah justru berubah bencana.

Perdebatan mengenai sosok pemimpin wilayah pun menghangat di dunia politik. Sebagian warganet mencari serangan “nyinyir” buzzer yang biasanya dialamatkan kepada gubernur yang wilayahnya terendam banjir.

Namun hasilnya minim. Berbeda 180 derajat jika banjir melanda ibukota, DKI Jakarta, warganet langsung menghujat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Mulai dari umpatan gagal, hanya mampu menata kata, hingga stereotip gubernur tidak bisa kerja terus menerjang.

Padahal baik Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, maupun gubernur lain memang akan kesulitan menangani banjir. Setidaknya Presiden Joko Widodo pernah merasakan kesulitan tersebut.

Di tahun 2014, tepatnya saat masih menajdi gubernur Jakarta, Jokowi mengatakan bahwa menangani banjir maupun kemacetan akan lebih mudah jika jadi presiden.

Pernyataan ini, cukup bagi Anies, Ganjar, dan gubernur lain untuk berkilah. Bahwa mereka harus menjadi presiden agar bisa mengatasi masalah banjir yang terjadi di daerah.

Walaupun kenyataannya kadang berbeda dengan apa yang diharapkan. Sebab, Jakarta tetap saja banjir saat Jokowi sudah menjadi presiden. Bahkan saat Jokowi sudah menunaikan satu periode jadi presiden, Jakarta masih dilanda banjir besar.

Mungkin jika nanti sudah jadi presiden, Anies, Ganjar, dan gubernur lain bisa kembali berkilah bahwa mereka harus dua periode, atau tiga periode agar hujan tidak lagi jadi bencana di negara tropis.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Gunting Pita Cegah Bencana

Minggu, 30 November 2025 | 03:18

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

UPDATE

Tinjau Pembangunan Jembatan

Senin, 08 Desember 2025 | 03:59

BP Taskin Siap jadi Garda Depan Pengentasan Kemiskinan Pascabencana Sumatera

Senin, 08 Desember 2025 | 03:43

Ferry Irwandi Disentil Jangan Jadikan Bencana Ladang Sensasi dan Fitnah

Senin, 08 Desember 2025 | 03:23

Rencana Makam Pejabat Nakal dan OTW Banjir Hiasi Google Maps Gunung Slamet

Senin, 08 Desember 2025 | 02:57

Menguatkan Sistem Penanggulangan Bencana Indonesia

Senin, 08 Desember 2025 | 02:33

Bahaya Monasit di Skandal Timah Dibongkar, Nyali Kejagung Diuji

Senin, 08 Desember 2025 | 02:21

Narasi Ferry Irwandi Soal Bencana Sumatera Timbulkan Kepanikan Baru

Senin, 08 Desember 2025 | 02:12

BGN Ingatkan Kepala SPPG Jangan Ongkang Kaki Usai Peroleh Insentif

Senin, 08 Desember 2025 | 01:59

Prabowo Siap Cabut HGU Demi Huntara Warga Terdampak Bencana

Senin, 08 Desember 2025 | 01:42

KRI Bontang-907 Bawa 2 Ribu KL BBM Menuju Sibolga

Senin, 08 Desember 2025 | 01:30

Selengkapnya