Berita

Ilustrasi LAPAN/Net

Nusantara

LAPAN: Dentuman Di Langit Bali, Kemungkinan Benda Antariksa Jatuh

SENIN, 25 JANUARI 2021 | 15:59 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional melakukan penelitian perihal adanya jejak cahaya di langit dan dentuman keras wilayah Buleleng, Bali, pada hari Minggu (24/1) sekitar pukul 11.00 WITA.

Koordinator Humas LAPAN, Jasyanto, lewat siaran persnya mengurai sensor gempa di Stasiun BMKG di Singaraja mendeteksi adanya anomali getaran selama sekitar 20 detik mulai pukul 10.27 WITA.

Getaran tersebut memiliki intensitas sekitar 1,1 magnitudo.

Berdasarkan informasi tersebut, memang ada kemungkinan bahwa kejadian tersebut merupakan kejadian benda jatuh antariksa.

Astronom sekaligus Peneliti Madya LAPAN, Rhorom Priyatikanto mengatakan, sistem pemantauan orbit.sains.lapan.go.id tidak menunjukkan adanya benda artifisial atau sampah antariksa yang diperkirakan melintas rendah atau jatuh di wilayah Indonesia.

“Hal ini memperbesar kemungkinan bahwa kejadian yang teramati di Buleleng berkaitan dengan benda alamiah,” kata Rhorom lewat keterangan persnya.

Menurutnya, meteor berukuran besar atau dikenal juga sebagai bolide atau fireball bisa jadi masuk ke atmosfer, terbakar, dan jatuh di dekat Buleleng. Dalam prosesnya, meteor tersebut dapat memicu gelombang kejut hingga suara dentuman yang bahkan terdeteksi oleh sensor gempa.

Sebagian besar meteor terbakar di atmosfer dan bisa jadi ada sebagian kecil yang tersisa dan jatuh ke permukaan Bumi (darat atau laut).

Rhorom menjelaskan, fragmentasi meteor besar juga jamak terjadi ketika meteor tersebut mencapai ketinggian sekitar 100 kilometer di atas permukaan Bumi.

“Perlu diketahui bahwa pada tahun 2021 ini, sudah ada sekitar 40 ketampakan meteor besar (fireball) di berbagai belahan Bumi. International Meteor Organization (IMO) menerima dan mencatat laporan akan ketampakan fireball dengan cukup baik. Beberapa kejadian disertai dengan suara dentuman yang terdengar cukup jelas,” jelasnya.

Kata Rhorom, Minor Planet Center (MPC) yang dikelola oleh International Astronomical Union (IAU) tidak mengumumkan adanya papasan dekat asteroid dengan potensi bahaya.

Pada tanggal 24 Januari 2021, terdapat setidaknya 3 asteroid berdiameter <100 m yang melintas dengan jarak minimum beberapa kali lipat jarak Bumi-Bulan.

“Bila memang apa yang terjadi di Buleleng merupakan jatuhnya meteor berukuran besar, maka objek tersebut tidak berasosiasi dengan asteroid yang terdeteksi dan terkatalogkan sebelumnya,” imbuhnya.

Sebelumnya, pada 8 Oktober 2009 warga Bone mendengar ledakan disertai getaran kaca-kaca rumah mereka. Warga juga melihat jejak asap di langit.

Dugaan LAPAN bahwa itu meteor besar akhirnya mendapat bukti dari peneliti NASA yg menggunakan data infrasound. Data infrasound mengindikasikan adanya meteor jatuh yg diperkirakan berdiameter 10 meter.

Belakangan diketahui juga seismograf BMKG terdekat merekam getaran 1,9 magnitudo.

Bila dibandingkan dengan kejadian di Bone, ada kemiripan sehingga diduga ledakan di Buleleng juga disebabkan adanya meteor besar yang jatuh.

Meteor itu menimbulkan gelombang kejut yg terdengar sebagai ledakan. Diduga meteor tersebut memiliki ukuran awal beberapa meter, lebih kecil daripada asteroid Bone.

Rhorom juga menambahkan bahwa Meteor yang telah mencapai permukaan Bumi tidak berpotensi bahaya.

“Benda antariksa ini tidak mengandung unsur radioaktif yang membahayakan, mineral yang terkandung dalam meteor pun tidak berbahaya bagi lingkungan,” tandasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

UPDATE

Pengukuhan Petugas Haji

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:04

Chili Siap Jadi Mitra Ekonomi Strategis Indonesia di Amerika Selatan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:02

Basri Baco: Sekolah Gratis Bisa Jadi Kado Indah Heru Budi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:42

Pemprov DKI Tak Ingin Polusi Udara Buruk 2023 Terulang

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:24

Catat, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 9-10 Mei

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:22

BMKG Prediksi Juni Puncak Musim Kemarau di Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:27

Patuhi Telegram Kabareskrim, Rio Reifan Tak akan Direhabilitasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:05

Airlangga dan Menteri Ekonomi Jepang Sepakat Jalankan 3 Proyek Prioritas Transisi Energi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:00

Zaki Tolak Bocorkan soal Koalisi Pilkada Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:35

Bertemu Wakil PM Belanda, Airlangga Bicara soal Kerja Sama Giant Sea Wall

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:22

Selengkapnya