Berita

Ketua Umum DPP Pinsar Singgih Januratmoko (kiri)/Net

Politik

Mampu Bantu Peternak Ayam, Pinsar Minta Pemerintah Lanjutkan Program Kerja Berjalan

SELASA, 12 JANUARI 2021 | 23:35 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Dewan Pimpinan Pusat Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (DPP Pinsar), meminta Kementerian Pertanian melanjutkan kebijakan perunggasan yang ada saat ini, karena sangat efektif memperbaiki supply and demand sekaligus mengurangi kerugian peternak.

“Sepanjang 2020 sampai tri semester 3 seluruh peternak ayam mengalami pukulan akibat Covid-19. Selain itu tidak seimbangnya supply and demand, membuat peternak ayam merugi,” ujar Ketua Umum DPP Pinsar Singgih Januratmoko dalam keterangannya, Selasa (12/1).

Menurutnya, sepanjang dua tahun terakhir peternak ayam broiler (pedaging) mengalami kerugian besar. Sementara peternak ayam layer atau petelur masih menikmati keuntungan.

Singgih mengatakan, kebijakan pemerintah membatasi supply berimbas positif terhadap harga ayam potong di pasar. Harga bisa di atas harga referensi dari Kementerian Perdagangan antara Rp 19.000 hingga Rp 21.000.

“Sebelum adanya kebijakan pembatasan, harga pasar ayam hidup di bawah Harga Pokok Penjualan (HPP) yang hanya Rp 5.000 sampai dengan Rp 15.000. Banyak peternak yang mengambil kredit usaha mengalami kemacetan,” imbuh Singgih.

Akibatnya, kata anggota Komisi VI DPR RI ini, modal peternak ayam potong tergerus, sehingga para peternak rakyat harus menutup kandang-kandang mereka.

Namun, sepanjang kuartal ke-4 pemerintah juga menyelamatkan para peternak dengan mengatur keseimbangan supply dan demand. Pemerintah juga mengadakan program membeli telur dan daging ayam dari peternak untuk paket bantuan sosial.

“Selain itu, kampanye pemerintah agar masyarakat mengkonsumsi minimal dua biji telur ayam dan daging ayam untuk meningkatkan imunitas, cukup membantu peternak ayam,” ujarnya.

Singgih juga memprediksi data pemasukan pembibitan ayam indukan  layer/Grand Parent Stock (GPS) masih aman hingga 2022. Ketersediaan GPS, menurutnya membuat populasi ayam layer terjaga.

“Harga telur bisa stabil di atas HPP, kendalanya hanya pada mahalnya biaya transportasi, kelanggakaan anak ayam atau Day Old Chicken (DOC), bisa mempengaruhi HPP telur, sehingga bisa membuat harga telur naik di atas harga referensi Permendag," terangnya.

Sedangkan untuk broiler, dari data GPS broiler masih perlu ada pengurangan supply supaya terjadi keseimbangan supply dan demand DOC sampai dengan bulan Juni 2021.
 
"Sehingga harga ayam di atas harga referensi," pungkas politisi Partai Golkar ini.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Tim 7 Jokowi Sedekah 1.000 Susu dan Makan Gratis

Selasa, 30 April 2024 | 20:00

Jajaki Alutsista Canggih, KSAL Kunjungi Industri Pertahanan China

Selasa, 30 April 2024 | 19:53

Fahri Minta Pembawa Nama Umat yang Tolak 02 Segera Introspeksi

Selasa, 30 April 2024 | 19:45

Kemhan RI akan Serap Teknologi dari India

Selasa, 30 April 2024 | 19:31

Mantan Gubernur BI Apresiasi Program Makan Siang Gratis

Selasa, 30 April 2024 | 19:22

Anies Bantah Bakal Bikin Parpol

Selasa, 30 April 2024 | 19:07

Bertemu Mendag Inggris, Menko Airlangga Bahas Penguatan Ekonomi Perdagangan

Selasa, 30 April 2024 | 18:44

Dandim Pinrang Raih Juara 2 Lomba Karya Jurnalistik yang Digelar Mabesad

Selasa, 30 April 2024 | 18:43

Raja Charles III Lanjutkan Tugas Kerajaan Sambil Berjuang Melawan Kanker

Selasa, 30 April 2024 | 18:33

Kemhan India dan Indonesia Gelar Pameran Industri Pertahanan

Selasa, 30 April 2024 | 18:31

Selengkapnya