Berita

Ilustrasi/Net

Politik

Penyaluran Uang Buat UMKM Di Boltim Kayak Rentenir, Ngisap Darah Rakyat

SABTU, 26 DESEMBER 2020 | 13:06 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Direktur Eksekutif Center for Budget Analysis (CBA) Uchok Sky Khadafi mengecam pola penyaluran dana Bantuan Presiden (Banpres) bagi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) layaknya rentenir seperti yang terjadi di Kecamatan Kotabunan, Bolaang Mongondow Timur (Boltim).

"Ngeri, kasian rakyat diperas darahnya. Sudah diambil sebesar Rp.700 ribu, dan disuruh mencicil sebesar Rp 250 ribu untuk sebanyak 25 kali. Model bantuan seperti ini, benar-benar merusak citra Presiden," kata Ucok Sky kepada Kantor Berita Poltik RMOL, Sabtu (26/12).

Persoalan penyaluran Banpres bagi UMKM ini terungkap saat Bupati Boltim Sehan Salim Landjar menemukan adanya penyaluran dana untuk menstimulus UMKM dimasa pandemi Covid-19 yang sangat merugikan rakyat. Dimana salah satu lembaga keuangan setempat mengharuskan warga untuk meminjam uang terlebih dulu kepada mereka. Setelah itu, lembaga keuangan tersebut membantu untuk mengurus bantuan presiden yang berjumlah Rp 2,4 juta.   


Yang Lebih parah, jika pinjam uang Rp 3,4 juta, maka yang diterima adalah Rp 2,7 juta. Sementara Rp 700 ribu menjadi simpanan. Sementara untuk kewajiban nasabah pada lembaga keuangan adalah melakukan pengembalian uang Rp 2,7 juta yang dipinjam dari total Rp 3,4 juta. Setiap minggu nasabah diminta untuk mencicil sebesar Rp 250 ribu selama 25 kali yang kalau di total jumlahnya menjadi Rp 6 jutaan.

"Ini mah bukan program Pemerintah, ini program retenir yang kerjanya ngisap darah rakyat. Program ini harus dievaluasi dan distop. Program ini, namanya mengisap darah rakyat tapi sangat enak buat lembaga keuangan," kecam Ucok.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya