Berita

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian /Net

Dunia

Tanggapi Serangan Five Eyes, Jubir China: Berapa Pun Mata Anda, Berhati-hatilah!

JUMAT, 20 NOVEMBER 2020 | 06:26 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian menyatakan penolakan tegas terhadap campur tangan eksternal terhadap urusan dalam negeri Tiongkok. Hal tersebut menanggapi pernyataan aliansi Five Eyes yang mengecam pemecatan empat anggota parlemen pro-demokrasi Hong Kong pekan lalu.

“Tidak peduli berapa banyak 'mata' yang Anda miliki, berhati-hatilah untuk tidak disodok dan dibutakan dengan merugikan kedaulatan China," kata Zhao pada konferensi pers rutin, seperti dikutip dari Global Times, Kamis (19/11).

Kelompok intelijen Five Eyes yang terdiri dari Australia, Inggris, Kanada, Selandia Baru, dan AS pada Rabu (18/11) menuduh pemecatan anggota parlemen pro-demokrasi Hong Kong oleh Dewan Legislatif Hong Kong (LegCo) sebagai bagian dari kampanye untuk membungkam kritik, dan meminta Beijing untuk mengaktifkan kembali mereka.

Zhao mengecam pernyataan itu sebagai campur tangan terang-terangan dalam urusan internal China yang secara mencolok melanggar hukum internasional dan norma dasar hubungan internasional.

Tak hanya Zhao, sejumlah analis juga mengungkapkan kritiknya terhadap campur tangan lima negara sekutu itu.

“Itu kebiasaan beberapa negara Barat, yang mengambil sikap pada setiap masalah yang terkait dengan Hong Kong. Menggunakannya untuk menyerang sistem politik China,” kata Fan Peng, seorang peneliti di Institut Ilmu Politik Akademi Ilmu Sosial China.

“Mereka hanya menggunakan Hong Kong sebagai penyeimbang China dalam masalah internasional, dan tidak pernah melakukan apa pun untuk kepentingan warga Hong Kong,” lanjutnya.

“Dalam menghadapi kemauan nasional China yang kuat, aliansi yang longgar seperti Five Eyes yang dibentuk demi mendapatkan keuntungan tampak seperti lelucon,” kata Fan.

Di hari yang sama, juru bicara Kantor Komisioner Kementerian Luar Negeri di HKSAR ikut membantah pernyataan Five Eyes tersebut.

“Tidak ada satu kata atau klausul dalam dokumen, yang seluruhnya memiliki delapan paragraf dan tiga lampiran, yang memberikan Inggris tanggung jawab apa pun kepada Hong Kong setelah kota itu kembali. Apalagi hak untuk mencampuri urusan Hong Kong," ungkap pernyataan itu.

"Inggris tidak memiliki kedaulatan, yurisdiksi, atau hak untuk mengawasi Hong Kong. Juga negara-negara lain tidak dalam posisi untuk membuat komentar yang tidak beralasan tentang urusan Hong Kong dengan dalih Deklarasi Bersama,” ungkap pernyataan itu.

Pernyataan dari Five Eyes menunjukkan bahwa Barat memiliki lebih sedikit kartu untuk dimainkan dalam urusan Hong Kong di era pasca-Undang-Undang Keamanan Nasional, kata Fan.

“Lima atau 10 tahun lalu, pernyataan kutukan seperti itu mungkin berdampak pada komunitas internasional. Tapi dunia telah melihat tekad China dan hasutan jahat dari beberapa negara Barat, dan pernyataan ini tampak seperti lelucon,” ungkapnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pilkada 2024 jadi Ujian dalam Menjaga Demokrasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:52

Saling Mengisi, PKB-Golkar Potensi Berkoalisi di Pilkada Jakarta dan Banten

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:26

Ilmuwan China Di Balik Covid-19 Diusir dari Laboratoriumnya

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:54

Jepang Sampaikan Kekecewaan Setelah Joe Biden Sebut Negara Asia Xenophobia

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:43

Lelang Sapi, Muzani: Seluruh Dananya Disumbangkan ke Palestina

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:35

PDIP Belum Bersikap, Bikin Parpol Pendukung Prabowo-Gibran Gusar?

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:16

Demonstran Pro Palestina Capai Kesepakatan dengan Pihak Kampus Usai Ribuan Mahasiswa Ditangkap

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:36

PDIP Berpotensi Koalisi dengan PSI Majukan Ahok-Kaesang di Pilgub Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:20

Prabowo Akan Bentuk Badan Baru Tangani Makan Siang Gratis

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:50

Ribuan Ikan Mati Gara-gara Gelombang Panas Vietnam

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:29

Selengkapnya