Berita

Ketua Palang Merah Indonesia, Jusuf Kalla bersama penggerak Gerakan Donor Darah Indonesia (GDDPI)/Net

Nusantara

Stok Berkurang 50 Persen Saat Covid-19, Jusuf Kalla Imbau Masyarakat Tingkatkan Kepedulian Donor Darah

MINGGU, 06 SEPTEMBER 2020 | 18:17 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Palang Merah Indonesia (PMI) mencatatkan, akibat pandemik Covid-19 angka pendonor darah mengalami penurunan drastis hingga 50 persen.

Ketua Palang Merah Indonesia, Jusuf Kalla menjak agar masyarakat tetap meningkatkan kepedulian dengan tetap aktif mendonorkan darah.

“Di masa pandemi seperti ini, kepedulian kita haruslah dikedepankan. Termasuk kesadaran akan donor darah. Di Jakarta saja kita butuh 1.000 Kantung Darah perhari," kata Jusuf Kalla dalam keterangan tertulis, Minggu (6/9).


JK mengapresiasi dan mendukung kegiatan yang digelar Gerakan Donor Darah Indonesia (GDDPI) yang berhasil mengumpulkan 465 kantung darah dari 527 pendaftar. Sebuah langka positif menolong sesama di masa pandemik Covid-19.

Mantan Wakil Presiden presiden dua kali ini juga bangga melihat data peserta donor darah yang banyak dari kalangan pemula atau baru pertama kali mendonorkan darah.

"Aksi donor darah membantu PMI bisa tetap menjadi kontribusi yang mampu menggerakkan hati masyarakat untuk menyumbangkan darahnya demi menyelamatkan sesama," jelasnya.

GDDPI adalah gerakan yang digagas oleh Vicky dengan tujuan meningkatkan jumlah stok darah PMI di tengah kondisi Covid-19, pihaknya mengajak sejumlah organisasi kemasyarakatan diantaranya Perempuan Untuk Negeri (PUN), Yayasan Batik Indonesia (YBI), Dharma Wanita Kemenko Perekonomian, Pertiwi, Pernik Nusantara, PP LIPI, Perempuan Jenggala, PSKD, Perempuan Jenggala dan Geronimo.

GDDPI merupa gerakan sosial bersama sejumlah organisasi untuk mengumpulkan kantung darah untuk PMI. Instansi medis harus terus didukung sebagai garda terdepan dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

GDDPI telah melakukan donor darah pada Sabtu (5/9) di Pondok Indah Golf Jakarta. Pelaksanaan donor darah dilakukan dengan menggunakan prokol kesehatan yang ketat. Selain dilakukan dengan jarak yang minimal satu meter, semua petugas pengambil darah juga dilengkapi dengan APD lengkap.

"Penyelenggaraan donor darah ini menggunakan protokoler kesehatan ketat untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19. Setiap relawan yang hendak menyumbangkan darah harus melalui rapid test," kata Vicky.

Ketua Unit Donor Darah Palang Merah Indonesia, dr Linda Lukitari Waseso mengatakan, minimnya masyarakat yang mendonorkan darah di masa pandemik Covid-19 sangat mengkhawatirkan stok ketersediaan darah di PMI. Padahal kegiatan transfusi darah menjadi sangat penting bagi masyarakat yang berada pada kondisi kritis.

“Setelah diumumkannya bahwa di Indonesia ditemukan kasus Covid-19. Kemudian diberlakukannya berbagai upaya untuk pencegahan penyebaran Covid-19 dengan work from Home, social distancing dan lainnya, kegiatan donor darah di hampir sebagian besar Unit Donor Darah PMI mengalami penurunan rata-rata 30-50 persen," jelasnya.

Dia menambahkan, jumlah stok darah yang tersedia tidak seimbang dengan penyakit demam berdarah yang tengah merebak dan pasien rutin transfusi darah seperti thalasemia serta kebutuhan lain.

Dewan Pembina GDDPI, Yanti Airlangga yang juga istri Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa kegitan tersebut merupakan bentuk perhatian khusus kepada PMI. Keprihatinan stok darah di masa pandemi saat inilah yang mendorong GDDPI untuk bahu membahu meringankan beban PMI.

Dia menyebutkan proses donor darah pada masa pandemi dilakukan dengan prosedur yang ketat agara tidak terjangkit Covid-19. Setiap pendonor  harua mendaftarkan diri kemudian terlbih dahulu mengikuti rapid test.

"Aksi mengumpulkan kantung darah di akan dilakukan di beberapa daerah seperti Jogja, Palu dan Bali," pungkasnya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya