Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Dubes Tiongkok: Inggris Akan Menjadi Besar Ketika Independen, Jika Tidak Dia Hanyalah Mitra Kecil Bagi AS

KAMIS, 16 JULI 2020 | 12:33 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

China menyayangkan anggapan yang keliru tentang negara itu. Selama ini China berusaha hadir sebagai negara yang menawarkan persahabatan, sejalan dengan cita-citanya untuk dunia damai dan stabil. Namun, banyak yang menuding bahwa China adalah saingan dan berpotensi menyebar permusuhan.

Duta Besar Tiongkok untuk Inggris Liu Xiaoming mengatakan, anggapan itu salah.  Mereka yang melihat China sebagai 'saingan sistemik' atau 'negara yang berpotensi bermusuhan' telah menarik kesimpulan yang salah.

"Mereka telah memilih target yang salah dan mereka menuju ke arah yang salah," tegas Liu Xiaoming, dikutip dari GT, Kamis (16/7).

Ia menegaskan, antara China dan Eropa, tidak ada perselisihan geopolitik atau konflik dalam kepentingan fundamental.

"Yang ada lebih banyak adalah kerja sama daripada persaingan, lebih banyak konsensus daripada perbedaan," kata Liu melalui webinar dengan think tank Inggris pada Rabu.

Perkembangan yang dijalani China justru akan menciptakan peluang daripada tantangan, kata Liu. Karena China tidak mencontek model pengembangan negara lain, juga tidak mengekspor modelnya itu ke negara lain.  

Dan mengenai urusan Hong Kong, Liu mengatakan beberapa politisi Eropa telah membuat pernyataan yang tidak bertanggung jawab mengenai hukum keamanan nasional bagi Hong Kong.

"Saya ingin menekankan bahwa Hong Kong adalah bagian dari China; Urusan Hong Kong adalah urusan dalam negeri Tiongkok dan tidak ada gangguan eksternal," katanya.

Liu mengatakan, China dan Eropa memiliki pertanyaan yang sama. Hubungan seperti apa yang mereka inginkan pasca-pandemik, dan apa yang harus mereka lakukan untuk menjaga kepentingan keseluruhan hubungan China-Eropa.

China dan Eropa lebih baik saling menghormati dan menolak campur tangan dalam urusan internal negara lain, usul Liu. Mestinya China dan Eropa melihat satu sama lain sebagai mitra dan meninggalkan mental 'Perang Dingin'.

China dan Eropa baiknya meraih peluang yang diberikan oleh perkembangan masing-masing, menolak permainan zero-sum dan belajar dari satu sama lain, dan mempromosikan kemajuan peradaban yang berbeda secara berdampingan.

Liu mengatakan hal itu tak lama setelah Inggris menetapkan larangan Huawei dari jaringan 5G-nya. Liu menyebut keputusan Inggris itu sangat mengecewakan.

Dalam sebuah tweet pada hari Rabu, Liu menulis bahwa Huawei telah membuat kontribusi penting untuk pekerjaan dan pertumbuhan di Inggris sejak datang ke negara itu hampir 20 tahun yang lalu. Cara Inggris memperlakukan Huawei akan diikuti dengan sangat cermat oleh bisnis China lainnya dan memengaruhi kepercayaan diri mereka.

Inggris hanya bisa menjadi Inggris Raya dan mengerahkan pengaruh global ketika ia memiliki kebijakan luar negeri yang independen, jika tidak, itu hanya mitra junior AS.

"Keputusan mengenai Huawei bukan tentang risiko keamanan, tetapi tekanan politik," tulis Liu dalam tweetnya.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Viral Video Mesum Warga Binaan, Kadiv Pemasyarakatan Jateng: Itu Video Lama

Jumat, 19 April 2024 | 21:35

UPDATE

Satgas Judi Online Jangan Hanya Fokus Penegakkan Hukum

Minggu, 28 April 2024 | 08:06

Pekerja Asal Jakarta di Luar Negeri Was-was Kebijakan Penonaktifan NIK

Minggu, 28 April 2024 | 08:01

PSI Yakini Ekonomi Indonesia Stabil di Tengah Keriuhan Pilkada

Minggu, 28 April 2024 | 07:41

Ganjil Genap di Jakarta Tak Berlaku saat Hari Buruh

Minggu, 28 April 2024 | 07:21

Cuaca Jakarta Hari Ini Berawan dan Cerah Cerawan

Minggu, 28 April 2024 | 07:11

UU DKJ Beri Wewenang Bamus Betawi Sertifikasi Kebudayaan

Minggu, 28 April 2024 | 07:05

Latihan Evakuasi Medis Udara

Minggu, 28 April 2024 | 06:56

Akibat Amandemen UUD 1945, Kedaulatan Hanya Milik Parpol

Minggu, 28 April 2024 | 06:26

Pangkoarmada I Kunjungi Prajurit Penjaga Pulau Terluar

Minggu, 28 April 2024 | 05:55

Potret Bangsa Pasca-Amandemen UUD 1945

Minggu, 28 April 2024 | 05:35

Selengkapnya