Berita

Para pengunjuk rasa mengenakan masker bertuliskan kata "Tidak" sebegai bentuk penolakan reformasi konstitusi Rusia/Net

Dunia

Tolak Reformasi Konsitusi, Warga Rusia: Putin Seorang Pencuri!

KAMIS, 16 JULI 2020 | 10:35 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Reformasi konstitusi di Rusia telah memicu kemarahan warga karena dianggap bisa memberi jalan bagi Presiden Vladimir Putin menjadi pemimpin seumur hidup. Di mana ia bisa berkuasa hingga 16 tahun ke depan.

Alhasi, sekitar 500 orang melakukan aksi protes di salah satu jalan raya utama ibukota Moskow pada Rabu (15/7). Kebanyakan dari para demonstran mengenakan masker bertuliskan kata "tidak" dan mengangkat spanduk menolak reformasi.

Kompak, mereka meneriakkan seruan agar Putin mengundurkan diri.


Pada awal Juli, parlemen telah mengesahkan amandemen konstitusi Rusia. Hasilnya memuaskan bagi Kremlin. Putin mempunyai hak untuk mencalonkan diri sebagai presiden untuk dua kali masa jabatan lagi.

Para demonstran sendiri menganggap pemugutan suara di parlemen tersebut tidak sah. Mereka mengatakan, Putin sudah seharusnya turun jabatan setelah memerintah lebih dari dua dekade sebagai presiden dan perdana menteri.

"Saya datang ke sini untuk menandatangani petisi menentang reformasi konstitusi karena saya seorang nasionalis," ujar seorang pengunjuk rasa yang meneriakkan "Putin seorang pencuri!"

Dua aktivis Rusia yang terlibat dalam aksi penolakan reformasi konstitusi ditahan pada pekan lalu, sementara rumah lima aktivis lainnya digeledah.

Melansir Reuters, berdasarkan saksi mata, polisi mulai mengepung para demonstran pada malam hari. Puluhan demonstran juga ditangkap dan dibawa ke dalam van.

Namun menurut kelompok pemantau hak, OVD-info, ada lebih dari seratus orang yang ditahan.

Baik polisi maupun pemerintah enggan memberikan konfirmasi mengenai jumlah demonstran yang ditangkap.

Penangkapan sendiri dimaksudkan dengan alasan pelanggaran aturan pembatasan Covid-19. Di mana pertemuan massal dilarang.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya