Berita

Sebanyak 59 universitas di Amerika Serikat ajukan gugatan terhadap pemerintahan Presiden Donald Trump/Net

Dunia

59 Universitas AS Ajukan Gugatan Atas Kebijakan Donald Trump Terhadap Pelajar Asing

SENIN, 13 JULI 2020 | 16:57 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Sebanyak 59 universitas di Amerika Serikat (AS) mengajukan gugatan atas kebijakan pemerintahan Presiden Donald Trump terkait sistem pembelajaran pelajar asing.

Gugatan yang diajukan pada Minggu (12/7) tersebut mendukung gugatan pada Rabu (7/7) yang diajukan oleh Univeristas Harvard dan Massachussetts Institute of Technology (MIT) di pengadilan federal Boston.

Dari 59 universitas, tujuh di antaranya merupakan anggota dari Ivy League.


Gugatan tersebut muncul setelah pemerintahan Trump mengumumkan akan menghentikan visa pelajar asing jika mereka tidak mengambil kelas tatap muka pada musim gugur ini.

Menurut para penggugat, selama ini universitas-universitas mengandalkan panduan pemerintah federal terkait "berlaku selama masa darurat" dan kondisi saat ini masih dalam status tersebut.

Oleh karenanya, para pelajar asing dimungkinkan untuk tetap menghadiri kelas secara online, alih-alih tatap muka yang berisiko terhadap penyebaran virus.

"Keadaan darurat berlanjut, namun kebijakan pemerintah tiba-tiba dan secara drastis berubah, membuat persiapan amici (lembaga akademi) berantakan dan menyebabkan kerusakan dan kekacauan yang signifikan," ujar para penggugat seperti dikutip CNA.

Data dari Departemen Luar Negeri dan Institut Pendidikan Internasional (IIE), pada periode 2018 hingga 2019, ada sekitar 1,1 juta pelajar asing di AS. Mereka membentuk 5,5 persen dari seluruh pendaftaran pendidikan tinggi AS.

Keputusan pemerintahan Trump untuk membuka kembali sekolah dan universitas pada musim gugur ini telah banyak dikecam.

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) AS, Nancy Pelosi bahkan menyebut Trump berusaha membahayakan anak-anak.

Sementara pemerintah terus mendesak dibukanya sekolah, Universitas Harvard mengumumkan akan tetap mengadakan kelas secara online sepenuhnya.

Perhitungan Universitas Johns Hopkins menunjukkan, AS sudah mencatatkan lebih dari 3,3 juta kasus Covid-19 dengan lebih dari 135 ribu kematian.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya