Berita

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan/Net

Dunia

Perubahan Hagia Sophia Jadi Masjid Tuai Kritik Global, Erdogan Tak Peduli

MINGGU, 12 JULI 2020 | 07:32 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan teguh pendirian atas keputusaan untuk mengubah status Hagia Sophia dari sebuah museum menjadi masjid. Ia juga menolak berbagai kritikan dan kecaman dunia internasional atas keputusannya tersebut.

Dalam sebuah upacara virtual yang ia hadiri pada Sabtu (11/7), Erdogan mengatakan keputusan mengubah Hagia Sophia menjadi masjid adalah hak kedaulatan Turki.

"Mereka yang tidak mengambil langkah melawan Islamophobia di negara mereka sendiri, menyerang keinginan Turki untuk menggunakan hak-hak kedaulatannya," tekan Erdogan seperti dikutip Al Jazeera.


Hagia Sophia merupakan bangunan bersejarah yang telah dibangun sejak 1.500 tahun yang lalu sebagai katedral Kristen Ortodoks. Hagia Sophia kemudian diubah menjadi masjid setelah Ottoman menaklukan Konstantinopel (sekarang Istanbul) pada 1453. Pada 1934, pemerintah Turki yang sekuler menjadikan Hagia Sophia sebagai museum.

Erdogan sendiri selama ini telah berulang kali menyampaikan niatnya untuk mengubah kembali Hagia Sophia menjadi masjid. Pada 2018, ia membacakan ayat Al Quran di situs warisan dunia UNESCO tersebut.

Hingga pada Jumat (10/7), niatnya tersebut direalisasikan secara resmi. Erdogan mengumumkan Hagia Sophia dibuka kembali menjadi masjid dan terbuka untuk ibadah shalat umat muslim per 24 Juli.

Keputusan Erdogan untuk mengubah Hagia Sophia menjadi masjid sendiri sebenarnya banyak ditentang, khususnya oleh para sekutunya di NATO yaitu Amerika Serikat dan Rusia.

Yunani dengan cepat mengutuk langkah tersebut sebagai provokasi, sementara Prancis menyesalkannya.

Dewan Gereja se-Dunia menulis kepada Erdogan untuk mengungkapkan "kesedihan dan kegelisahan" atas keputusan tersebut dan mendesaknya untuk membalikkan status Hagia Sophia.

Uskup Hilarion yang mengepalai departemen Gereja Ortodoks Rusia untuk hubungan gereja eksternal, juga menyatakan kesedihannya.

"Ini merupakan pukulan bagi Kekristenan global. Bagi kami, (Hagia Sophia) tetap merupakan katedral yang didedikasikan bagi Juru Selamat," katanya kepada TV Rossiya24.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya