Berita

Sultan bin Salman Al Saud saat berada di ruang angkasa/Net

Dunia

Mengenal 11 Astronot Muslim, Tetap Bisa Beribadah Meski Di Ruang Angkasa

MINGGU, 31 MEI 2020 | 07:30 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Muslim menjadi minoritas untuk bidang ke-luar-angkasa-an. Jarang rasanya muslim terlibat dalam proyek-proyek luar biasa tersebut.

Kesulitan dalam beribadah menjadi salah satu pertimbangan utamanya. Meski begitu, nyatanya, sudah ada 11 muslim yang mampu sampai di ruang angkasa.

Kehadiran mereka menjadi bukti bahwa menjadi muslim bukanlah alasan untuk takut bermimpi. Seorang muslim bisa menjadi apa saja, termasuk astronot, dengan tidak mengesampingkan kewajiban mereka untuk beribadah.

Astronot muslim pertama dan sudah diketahui oleh banyak orang adalah putra Raja Salman, Sultan bin Salman Al Saud, dari Arab Saudi. Ia meluncur denngan STS-51-G pada 17 Juni 1985.

Dua tahun kemudian, 22 Juli 1987, Muhammed Faris dari Suriah menyusul menggunakan Mir EP-1.

Lalu seorang warga Uni Soviet yang saat ini menjadi Azerbaijan, Musa Manarov mengunjungi ruang angkasa sebanyak dua kali pada 21 Desember 1987 menggunakan Mir EO-3 dan 2 Desember 1990 dengan Soyuz TM-11.

Abdul Ahad Mohmand dari Afganistan dan Toktar Aubakirov dari Kazakhstan juga menyusul pada 29 Agustus 1988 dengan Mir EP-3 dan 2 Oktober 1991 dengan Soyuz TM-13.

Warga Kazakhstan kedua, Talgat Musabayev, menjadi astronot yang paling sering ke ruang angkasa. Di antaranya pada 4 November 1994 dengan Soyuz TM-19, 25 Agustus 1998 dengan Soyuz TM-27, dan 6 Mei 2001 dengan Soyuz TM-32.

Muslim Rusia, Salizhan Sharipov juga meluncur pada 20 Januari 1998. Ia juga mengikuti Expedition 10 pada 14 Oktober 2004.

Warga AS yang lahir di Iran, Anousheh Ansari kemudian pada 18 September 2006 berhasil mencapai ruang angkasa dengan Soyuz TMA-9.

Negara tetangga Malaysia juga tidak ketinggalan dan sudah mengirim astronot muslim pertamanya pada 10 Oktober 2007. Ia adalah Sheikh Muszaphar Shukor dengan Soyuz TMA-11. Ia bahkan pergi ke luar angkasa ketika Bulan Ramadhan.

Aidyn Aimbetov dari Kazakhstan dan Hazza Almansoori dari Uni Emirat Arab juga meluncur masing-masing pada 2 September 2015 dan 25 September 2019. Masing-masing menggunakan Soyuz TMA-18M dan Soyuz MS-15.

Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan, para ulama dan akademisi sudah membuat sebuah aturan ibadah bagi muslim di ruang angkasa.

Sheikh Muszaphar Shukor dari Malaysia bahkan membuat pedoman beribadah di Stasiun Luar Angkasa yang bertajuk "A Guideline of Performing Ibadah at the International Space Station (ISS)" agar muslim tidak perlu bingung.

Di dalamnya dijelaskan berbagai aturan yang ditetapkan ulama dan akademisi perihal ibadah. Termasuk diperbolehkannya menggunakan Istinja dan wudlu secara tayammum.

Untuk shalat, para astronot muslim bisa menghadap Kabah. Jika sulit, mereka bisa menghadap Bumi.

Waktu shalat pun tidak dipersulit. Para astronot muslim bisa mengikuti waktu shalat berdasarkan tempat mereka meluncur. Artinya, jika mereka meluncur di London, mereka bisa menggunakan waktu London.

Bahkan, seorang astronot muslim pun masih tetap bisa shalat jika mereka berada di Mars sekalipun. Oleh karena itu, bagi para muslim, jangan pernah takut untuk mewujudkan mimpi.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pengukuhan Petugas Haji

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:04

Chili Siap Jadi Mitra Ekonomi Strategis Indonesia di Amerika Selatan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:02

Basri Baco: Sekolah Gratis Bisa Jadi Kado Indah Heru Budi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:42

Pemprov DKI Tak Ingin Polusi Udara Buruk 2023 Terulang

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:24

Catat, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 9-10 Mei

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:22

BMKG Prediksi Juni Puncak Musim Kemarau di Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:27

Patuhi Telegram Kabareskrim, Rio Reifan Tak akan Direhabilitasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:05

Airlangga dan Menteri Ekonomi Jepang Sepakat Jalankan 3 Proyek Prioritas Transisi Energi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:00

Zaki Tolak Bocorkan soal Koalisi Pilkada Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:35

Bertemu Wakil PM Belanda, Airlangga Bicara soal Kerja Sama Giant Sea Wall

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:22

Selengkapnya