Berita

Pasukan Tentara AS di Afganistan/Net

Dunia

Mantan Kepala Intelijen Afganistan: Penarikan Pasukan Dari Afganistan, Tanda Trump Tidak Optimis Pada Upaya Perdamaian

SABTU, 30 MEI 2020 | 10:30 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Penarikan pasukan tiba-tiba dari Afghanistan sebagai bagian dari kampanye pemilihan kembali Presiden Amerika Serikat Donald Trump dapat menjadikan negara itu tenggelam dalam konflik yang memanas.

Mantan kepala intelijen Afghanistan telah memperingatkan negara itu bakal berada dalam kekacauan besar.

Di bawah perjanjian perdamaian 29 Februari yang ditandatangani antara Taliban dan AS di Qatar, Washington telah mulai menarik pasukan dari negara itu secara bertahap, sehingga pada musim semi tahun depan, semua personel akan hilang.


Rahmatullah Nabil, mantan kepala Direktorat Keamanan Nasional Afghanistan, mengatakan bahwa Washington siap untuk memberikan peran penting dalam urusan Afghanistan kepada sekutu era perang dinginnya, Pakistan, terlepas dari kenyataan bahwa Islamabad telah menjadi pendukung utama Taliban. Saat penarikan Soviet dari negara itu, Pakistan menggunakan Taliban sebagai wakil untuk memajukan doktrin kedalaman strategisnya.

“Jika kesepakatan itu sedemikian rupa sehingga nasib Afghanistan berada di tangan Pakistan sebagai imbalan atas jaminan penarikan pasukan AS yang kebal dari serangan, saya berani mengatakan bahwa kesepakatan ini tidak dapat dilaksanakan tetapi akan mengarah pada perang yang lebih intensif di Afghanistan dan kawasan sekitarnya,” ungkap Nabil, seperti dikutip dari Arab News, Jumat (29/5).

Menurutnya, jika langkah itu hanya dimanfaatkan Trump untuk dapat menggunakan slogan pemilu “Saya mengakhiri perang di Afghanistan”, maka itu berarti Trump mengungkapkan ketidakoptimisannya tentang prospek perdamaian.

Pakistan, di sisi lain, secara konsisten menyerukan proses perdamaian dan rekonsiliasi “yang dipimpin Afghanistan, dimiliki Afghanistan”, dan dialog intra-Afghanistan yang inklusif sebagai satu-satunya cara untuk mewujudkan rekonsiliasi nasional Afghanistan, yang mengarah pada akhir yang cepat dari konflik yang berkepanjangan.

Pakistan, di sisi lain, secara konsisten menyerukan proses perdamaian dan rekonsiliasi yang 'dipimpin oleh Afghanistan dan untuk Afghanistan'.

“Sangat penting bahwa negosiasi intra-Afghanistan dimulai paling awal, yang memuncak dalam penyelesaian politik yang komprehensif dan inklusif di Afghanistan,”

Kementerian Luar Negeri Pakistan mengatakan dalam sebuah pernyataanya, bahwa Pakistan menegaskan kembali komitmennya untuk terus mendukung Afghanistan yang damai, stabil, bersatu, demokratis, dan makmur, damai dengan dirinya sendiri dan tetangganya.

Trump, yang telah menolak untuk menetapkan jadwal penarikan pasukan sepenuhnya, mengatakan AS telah berada di Afghanistan cukup lama.

“Kita selalu bisa kembali jika kita mau,” kata sang presiden saat konferensi pers pada Rabu (27/5) lalu.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya