Berita

Salah satu bentuk new normal yang terjadi pasca pandemi virus corona atau Covid-19 adalah dengan mengenakan masker di tempat umum/Net

Dunia

New Normal Membutuhkan New Mindset

RABU, 27 MEI 2020 | 14:19 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Istilah "new normal" atau normal baru akrab didengar beberapa waktu belakangan ini. Istilah tersebut secara sederhana merujuk pada pola hidup baru dalam menghadapi pandemi Covid-19.

Pemerintah Indonesia tengah gencar mempromosikan istilah tersebut. Yang terbaru, Presiden RI Joko Widodo pada Selasa (26/5) mengunjungi Stasiun MRT Bundaran Hotel Indonesia dan sebuah pusat perbelanjaan di Bekasi. Kunjungannya tersebut adalah untuk meninjau kesiapan dan pelaksanaan disiplin protokol kesehatan menuju fase new normal.

Sebenarnya, istilah new normal itu sendiri bukanlah istilah baru, melainkan istilah yang telah muncul sejak beberapa tahun silam. Istilah new normal pada mulanya muncul dalam dunia bisnis dan ekonomi yang merujuk kepada kondisi-kondisi keuangan usai krisis keuangan 2007-2008 serta resesi global 2008-2012.


Namun sejak saat itu, istilah new normal dipakai pada berbagai konteks lain untuk merujuk pada suatu hal yang sebelumnya dianggap abnormal menjadi umum atau normal karena suatu keadaan atau kondisi.

Pakar senior di lembaga keuangan yang bermitra dengan The Boston Consulting Group, David Rhodes dan Daniel Stelter pada 2010 lalu pernah menulis artikel berjudul "The 'New Normal' Requires A New Mindset" untuk Ivey Business Journal.

Perlu digarisbawahi, artikel yang mereka buat merujuk pada istilah new normal yang muncul pasca fase great recession atau resesi hebat yang menyebabkan perekonomian global terdampak.

Pada fase tersebut, banyak pelaku bisnis dan ekonomi harus berhadapan dengan kondisi new normal di mana pertumbuhan lambat selama beberapa tahun ke depan. Hal itu tentu memicu tantangan baru agar sektor bisnis dan ekonomi bisa tetap hidup dan tumbuh.

Namun, kedua penulis menekankan, alih-alih fokus pada "belajar dari kegagalan" di masa lalu, baiknya menggeser sedikit sudut pandang dengan cara "belajar dari kesuksesan" di masa lalu.

Karena itulah, mereka mendorong agar para eksekutif atau pemangku kepentingan di sektor bisnis, mengubah cara pandang mereka, dan jika memungkinkan, keluar dari zona nyaman demi bertahan dan tetap berkembang di fase new normal.

Mereka menekankan, kunci keberhasilan dalam menjalankan fase "new normal" adalah dengan menerapkan "new mindset" alias pola pikir yang baru.

David Rhodes dan Daniel Stelter dalam artikel tersebut menekankan bahwa para eksekutif, atau mereka yang merupakan pemangku kepentingan di sektor bisnis dan ekonomi global, perlu membaca peluang di fase new normal dan memodifikasi model serta pendekatan bisnis mereka agar bisa tetap tumbuh di tengah kondisi sulit.

Salah satu hal yang mereka sarankan untuk menjalani fase new normal pasca resesi hebat, dan agaknya juga relevan dengan konteks pasca pandemi Covid-19 saat ini, adalah dengan menerapkan "modus krisis".

Sehingga, meski aktivitas dan kegiatan sehari-hari mulai berangsur normal, sebagai individu, kita tetap menerapkan "mode krisis" pada diri sendiri.

"Mode krisis" yang dimaksud dalam konteks pandemi Covid-19 ini merujuk pada kesiapsiagaan kita sebagai individu untuk menjaga diri agar terhindar dari penularan virus corona.

Caranya adalah dengan menerapkan anjuran Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yakni mengenakan masker di tempat umum, menjaga jarak fisik serta rajin mencuci tangan.

Jika setiap individu menerapkan "mode krisis" semacam itu, maka bukan tidak mungkin fase new normal pasca pandemi Covid-19 ini akan bisa dilalui dengan baik oleh banyak pihak.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya