Berita

Bantuan Sosial/Net

Politik

Pembagian Bansos Amburadul, Saiful Anam: Data Bansos Saja Tidak Jelas, Gimana Mau Basmi Corona?

SELASA, 05 MEI 2020 | 07:28 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Data penerima bantuan sosial (bansos) yang dimiliki pemerintahan Joko Widodo dinilai amburadul lantaran banyak pihak yang mengeluh karena tidak sesuai dengan data yang diajukan.

Keluhan itu datang baik dari kepala daerah hingga ke tingkat Rukun Tetangga (RT). Kepala daerah, terkhusus di tingkat RT kerap kali mengalami peristiwa tak mengenakan dari warganya karena hanya di data namun tidak mendapatkan bansos dari pemerintah pusat.

Ujung persoalannya lantaran bansos yang turun tidak sesuai dengan data yang diajukan oleh para Ketua RT.

"Data bansos pemerintah amburadul, angka pasti tidak ada, akhirnya masyarakat suruh mendaftar," ucap Saiful Anam kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (5/5).

Tidak meratanya pemberian bansos kepada masyarakat miskin terdampak Covid-19 kata Saiful akan membahayakan pemerintah, lantaran masyarakat bisa memberontak.

"Karena mereka yang tidak kebagian bansos tidak hanya akan berteriak, tapi juga akan memberontak, itu yang harus diantisipasi oleh pemerintah," kata Saiful.

Peristiwa lambat dan tidak jelasnya data dari pemerintah pusat, Saiful pun meragukan bahwa pemerintahan Jokowi dapat mengatasi wabah Covid-19 dengan cepat.

"Ini juga menandakan pemerintah tidak siap, data bansos saja tidak jelas, gimana mau membasmi corona?" heran Saiful.

Apalagi kata Saiful, pembagian bansos kerap kali menjadi perkumpulan massa, baik yang dibagikan langsung dari Presiden Jokowi dengan turun ke jalan maupun pembagian sembako dari pada kepala daerah yang mengumpulkan massa dapat memperlambat upaya percepatan penanganan Covid-19.

"Ini salah satu yang akan menyebabkan penanganan corona di indonesia akan berlangsung lama," kata Saiful.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Viral Video Mesum Warga Binaan, Kadiv Pemasyarakatan Jateng: Itu Video Lama

Jumat, 19 April 2024 | 21:35

UPDATE

Satgas Judi Online Jangan Hanya Fokus Penegakkan Hukum

Minggu, 28 April 2024 | 08:06

Pekerja Asal Jakarta di Luar Negeri Was-was Kebijakan Penonaktifan NIK

Minggu, 28 April 2024 | 08:01

PSI Yakini Ekonomi Indonesia Stabil di Tengah Keriuhan Pilkada

Minggu, 28 April 2024 | 07:41

Ganjil Genap di Jakarta Tak Berlaku saat Hari Buruh

Minggu, 28 April 2024 | 07:21

Cuaca Jakarta Hari Ini Berawan dan Cerah Cerawan

Minggu, 28 April 2024 | 07:11

UU DKJ Beri Wewenang Bamus Betawi Sertifikasi Kebudayaan

Minggu, 28 April 2024 | 07:05

Latihan Evakuasi Medis Udara

Minggu, 28 April 2024 | 06:56

Akibat Amandemen UUD 1945, Kedaulatan Hanya Milik Parpol

Minggu, 28 April 2024 | 06:26

Pangkoarmada I Kunjungi Prajurit Penjaga Pulau Terluar

Minggu, 28 April 2024 | 05:55

Potret Bangsa Pasca-Amandemen UUD 1945

Minggu, 28 April 2024 | 05:35

Selengkapnya