Berita

Aksi mahasiswa di depan Gedung DPR RI/Net

Politik

Pengamat: Dibandingkan Suara Mahasiswa, Kritik Dari Anggota DPR Terkait Perppu Corona Lebih Bertaji

SENIN, 04 MEI 2020 | 13:58 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Ada beberapa kemungkinan terkait banyaknya penolakan Perppu 1/2020 oleh beberapa anggota DPR RI termasuk partai koalisi pendukung pemerintah.

Hal ini antara lain, Perppu tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Sistem Stabilitas Keuangan untuk Penanganan Covid-19 itu tidak melibatkan DPR pada urusan anggaran.

Namun demikian, mahasiswa, termasuk anggota DPR RI, sudah selayaknya menyuarakan penolak Perppu 1/2020 karena telah menabrak konstitusi dan melanggar prinsip negara hukum.


Begitu kata Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah, saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu di Jakarta, Senin (4/5).

"Kritik DPR secara pragmatis bisa dilihat karena dalam Perppu tersebut ada upaya penihilan peran DPR dalam anggaran," kata Dedi Kurnia Syah.

"Kritik semacam ini bagus untuk menandai keberadaan DPR sebagai kritikus pemerintah. Tanpa ada mahasiswa turun aksi, kritik DPR sebenarnya lebih bertaji karena posisi bargainning dengan pemerintah yang kuat," imbuhnya menegaskan.

Menurut pengamat politik jebolan Universitas Telkom ini, sudah sepatutnya fungsi anggota DPR selaku legislatif tidak berfungsi untuk melakukan check and balance ini dijalankan terus menerus. Terutama soal Perppu Corona ini.

"Jika DPR tidak dapat berupaya untuk meluruskan kebijakan pemerintah, bagaimana dengan unsur lainnya?" tuturnya.

"Jangan sampai kritik ini lebih kental muatan politisnya di banding idealisme membela keberpihakan pada pembangunan negara," demikian Dedi Kurnia Syah.

Sekadar informasi, sejumlah Anggota DPR RI banyak yang menyuarakan pendapatnya tentang penolakan Perppu 1/2020. Mulai dari anggota DPR fraksi pendukung pemerintah hingga yang oposisi.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya