Berita

Kotoran ayam yang disebarkan di kota Lund Swedia/CNN

Dunia

COVID-19

Cara Unik Kota Di Swedia Cegah Penularan Virus Corona, Sebar Kotoran Ayam Di Taman

MINGGU, 03 MEI 2020 | 17:47 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Pemerintah di seluruh dunia memiliki beragam cara untuk menangani pandemi virus corona atau Covid-19. Mulai dari kampanye iklan untuk menjaga jarak sosial, memberlakukan larangan perjalanan, menetapkan denda hingga lockdown atau penguncian nasional.

Namun sebuah kota di Swedia ini memiliki pendekatan yang cukup untuk hal ini.

Pemerintah kota Lund, Swedia memerintahkan sejumlah pekerja kota untuk membuang 1.000 kilogram kotoran ayam di taman kota utama. Hal itu dilakukan agar menimbulkan bau tak sedap dan orang-orang enggan untuk berkumpul di taman ketika hari libur umum jelang akhir pekan ini.

Dikabarkan CNN (Minggu, 3/5), pejabat setempat berharap berbagi video ketika seorang pekerja menyebarkan kotoran ayam di taman.

Melalui laman resmi Facebook pemerintah kota, langkah itu diambil untuk membantu warga untuk tidak menikmati musim semi dan musim panas di taman.

"Pada tingkat nasional Swedia telah melarang semua pertemuan lebih dari 50 orang dan di kota Lund kami melakukan apa yang kami bisa untuk membuat lebih banyak orang mengikuti larangan ini," kata Walikota Lund Philip Sandberg.

"Kami tidak ingin menjadi pusat gempa virus corona sehingga kami melakukan apa yang kami bisa untuk menyuburkan rumput dan menjaga orang tetap aman," tambahnya.

Dia menambahkan, taman memiliki potensi penyebaran virus corona yang tinggi karena banyak orang berkumpul di sana.

"Ini akan berbau kotoran ayam dan tidak akan menyenangkan bagi orang-orang di sekitar, tetapi ayam memiliki banyak fosfor dan nitrogen sehingga taman akan menyenangkan tepat pada waktunya untuk musim panas," demikian Sandberg.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Samsung Solve for Tomorrow 2024, Momentum untuk Dorong Peningkatan Literasi Digital

Sabtu, 27 April 2024 | 11:48

Paguyuban Warung Madura: Harusnya Kami Dilindungi Bukan Diberangus!

Sabtu, 27 April 2024 | 11:36

PIS Sukses Tekan Emisi 25,4 Ribu Ton Setara CO2

Sabtu, 27 April 2024 | 11:18

Sam Altman hingga Sundar Pichai Gabung Dewan Keamanan AI Amerika Serikat

Sabtu, 27 April 2024 | 10:59

OASA Perkuat Modal di Anak Usaha Rp69 Miliar

Sabtu, 27 April 2024 | 10:41

Ilham Bintang: Prabowo Siap-Siap Beli Obat Anti Resah

Sabtu, 27 April 2024 | 10:37

Induk Perusahaan Google Bagi-bagi Dividen untuk Pertama Kali

Sabtu, 27 April 2024 | 10:29

KPU Sewa 8 Kantor Hukum Hadapi Perselisihan Pileg 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:20

Blinken: Amerika Tidak Bermaksud Menghambat Tiongkok Lewat Pembatasan Ekspor Chip

Sabtu, 27 April 2024 | 10:18

Realisasi Anggaran untuk IKN Capai Rp4,3 Triliun per April 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:02

Selengkapnya