Berita

Tangkapan Layar Siaran Berita Inews/Net

Dunia

Tingkat Kepatuhan Warga Yang Tinggi Membuat Vietnam Berhasil Menekan Angka Kasus Covid-19

SELASA, 14 APRIL 2020 | 06:44 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Vietnam berhasil menekan angka kasus virus corona. Saat ini Vietnam merupakan negara dengan kasus kematian 0 untuk Covid 19.

Negara itu telah menerapkan upaya penguncian wilayah sejak 1 April dan akan berakhir 15 April. Kebijakan ini dianggap sebagai gerakan restriksi sehingga menutup bisnis dan membatasi kegiatan masyarakat.

Namun, warga Vietnam memiliki kepatuhan dan kedisiplinan yang kuat. Ditambah gerakan cepat pemerintahannya dalam mengatasi masalah ini, kasus Covid-19 di negara itu betul-betul bisa diatasi dengan baik.

Duta Besar Indonesia untuk Vietnam, Ibnu Hadi, mengatakan, tidak ada hal baru yang dilakukan Vietnam sejak awal virus corona masuk ke negara itu selain meminta warga untuk menjaga jarak dan tidak keluar rumah.

“Saya rasa tidak ada sesuatu yang baru, mungkin lebih tepatnya mereka menerapkan cukup sigap ya, mereka melakukan tindakan yang cepat, antisipatif,” kata Hadi dalam tayangan berita malam Inews, Senin (13/4) malam.

Menyadari posisi negara mereka bersebelahan dengan China menjadikan Vietnam jauh lebih waspada dibanding negara lain. Sehingga saat kasus Covid-19 mulai merebak, mereka langsung waspada.

“Jadi satu minggu sebelum hari raya Imlek atau tahun baru Lunar, Beberapa kegiatan yang sifatnya seperti fireworks, ya kegiatan rame-rame festival itu, sudah mulai dibatalkan. Kemudian mereka juga melakukan langkah-langkah yang lebih lanjut. Begitu kasusnya mulai banyak, mereka melakukan karantina,” terang Hadi.

Saat ini yang sedang dijalani pun bukan karantina seperti umumnya yang orang kenal. Namun, lebih kepada self restriction on mobility and restriction on activities, menurut Hadi, dan mulai bejalan 1 April sampai dengan tanggal 15 April 2020.

Jika ada yang melihat warga berjalan di luar rumah, petugas segera mendatangi dan bertanya.

“Kalau jawabannya enggak jelas disuruh pulang, jadi sini cukup ketat,” jelas Hadi.
Warga benar-benar patuh menjalankan self distancing dan physical distancing. Tidak ada transportasi umum, ojek, taksi, semua berhenti.

Saat ini pemerintah Vietnam sedang mengadakan rapat untuk memutuskan apakah karantina akan berlanjut sampai dengan tanggal 30 April.

“Saya rasa langkah-langkah Vietnam adalah antisipatif, cepat, dan memang karena nature dari pemerintahan Vietnam yang sentralistis. Negara komunis sosialis, jadi begitu instruksi berjalan itu langsung diterapkan sampai ke bawah.”

Hadi melihat Vietnam menerapkan adanya komite pengarah nasional dan ada komite pengarah daerah yang saling berkoodinasi.

Vietnam pun tidak mendirikan rumah sakit darurat untuk penanganan pandemik ini.

“Tidak ada. Mereka optimalkan rumah sakit yang ada dan memanfaatkan kamp-kamp untuk yang namanya karantina,” jelas hadi.

Beberapa kamp militer, beberapa tempat publik fasilitas, diubah menjadi self quarantine, jelas Hadi. Begitu juga dengan hotel-hotel, dijadikan tempat karantina.

“Jadi mereka mengadakan kerja sama dengan hotel, baik yang hotel milik pemerintah maupun hotel milik swasta menjadi tempat karantina, khususnya orang-orang pendatang. Baik itu turis, orang asing, ataupun orang vietnam perantauan.”

Ada sekitar 1.000 WNI di seluruh wilayah Vietnam yang hingga saat ini kondisinya baik-baik saja.

“Jadi kami alhamdulillah bisa menanganinya cukup baik. Yang mengalami semacam stranded atau tertahan karena tidak ada flight saat ini, mudah-mudahan setelah tanggal 15 sudah mulai ada flight, ya,” tutup Hadi.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Terobosan Baru, Jaringan 6G Punya Kecepatan hingga 100 Gbps

Selasa, 07 Mei 2024 | 12:05

172 Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiah Serentak Gelar Aksi Bela Palestina Kutuk Israel

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:54

Usai Terapkan Aturan Baru, Barang Kiriman TKI yang Tertahan di Bea Cukai Bisa Diambil

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:37

MK Dalami Pemecatan 13 Panitia Pemilihan Distrik di Puncak Papua ke Bawaslu dan KPU

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:29

Tentara AS dan Pacarnya Ditahan Otoritas Rusia

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:18

Kuasa Pemohon dan Terkait Sama, Hakim Arsul: Derbi PHPU Seperti MU dan City

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:11

Duet PDIP-PSI Bisa Saja Usung Tri Risma-Grace Natalie di Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:56

Bea Cukai Bantah Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:37

Pansel Belum Terbentuk, Yenti: Niat Memperkuat KPK Gak Sih?

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:35

Polri: Gembong Narkoba Fredy Pratama Kehabisan Modal

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:08

Selengkapnya