Berita

Jaya Suprana/Net

Jaya Suprana

Malapetaka

SENIN, 16 MARET 2020 | 20:25 WIB | OLEH: JAYA SUPRANA

SECARA kodrati, berbagai masalah hadir pada kehidupan manusia. Antara lain yang disebut sebagai malapetaka. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia makna malapetaka adalah kecelakaan; kesengsaraan; musibah; bencana. Tentang malapetaka, KBBI menampilkan sebuah contoh kalimat: siapa pun tidak mengharapkan malapetaka datang menimpanya.

TIDAK DIHARAPKAN

Dari contoh kalimat KBBI itu dapat disimpulkan bahwa tidak ada manusia mengharapkan malapetaka menimpa dirinya. Meski tidak diharapkan, ternyata malapetaka merupakan suatu keniscayaan melekat pada kehidupan umat manusia. Malapetaka beraneka-ragam jenis dan bentuk. Ada malapetaka buatan manusia seperti malapetaka korupsi sampai malapetaka perang. Bahkan ada malapetaka pembinasaan manusia pada masa bukan perang seperti malapetaka homisida terhadap warga pribumi Amerika atau malapetaka G-30-S di Indonesia. Ada malapetaka bukan buatan manusia seperti gempa bumi, bencana banjir, letusan gunung berapi sampai ke wabah penyakit menular seperti malapetaka virus Corona.  


KEPENTINGAN BERSAMA

Berdasar hasil telaah Pusat Studi Kelirumologi dapat disimpulkan bahwa malapetaka sebaiknya jangan dihadapi dengan perilaku saling menyalahkan. Alih-alih menyelesaikan masalah, perilaku saling menyalahkan sambil mencari kambing hitam malah mudarat memperkeruh masalah yang sebenarnya sudah cukup keruh. Perilaku paling bijak dalam menghadapi malapetaka adalah saling membantu dan saling menolong sambil mengesampingkan kepentingan diri atau kelompok demi lebih mengutamakan kepentingan bersama. Pada saat menghadapi musibah sebaiknya manusia eling lan waspada  selaras makna peribahasa bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh.

MAWAS DIRI

Pada hakikatnya setiap malapetaka membuka kesempatan bagi  diri saya sendiri untuk   mawas diri demi makin menyadari bahwa diri saya sendiri ini sekedar sesosok mahluk hidup penuh kekurangan, keterbatasan dan ketidak-berdayaan akibat memang jauh dari kesempurnaan. Justru kesadaran atas ketidak-sempurnaan diri itu seyogianya menjadi enerji atau daya bagi diri saya sendiri untuk makin berupaya mendekatkan diri ke kesempurnaan. Upaya mendekatkan diri ke kesempurnaan merupakan penggerak peradaban. Pada saat manusia berhenti mendekatkan diri ke kesempurnaan akibat takabur merasa diri sudah sempurna berarti gerak laju peradaban mandeg di tempat. Bahkan mundur.

OJO DUMEH & JIHAD AL-NAFS

Malapetaka menyadarkan saya untuk senantiasa memegang teguh Ojo Dumeh  sebagai pedoman perjalanan hidup sarat beban kemelut deru campur debu berpercik keringat, air mata dan darah demi gigih berjuang mendekatkan diri ke arah kesempurnaan. Adalah tugas kewajiban saya untuk menjunjung tinggi harkat dan martabat peradaban umat manusia demi bersama menuju masa depan yang lebih baik. Akibat saya tidak memiliki wewenang dan kekuasaan  merubah sikap dan perilaku diri orang lain maka adalah lebih bijak saya berupaya menunaikan Jihad Al-Nafs demi memperbaiki sikap dan perilaku diri saya sendiri.

DOA

Dengan penuh kerendahan hati saya memberanikan diri memanjatkan doa permohonan kepada Yang Maha Kuasa untuk senantiasa berkenan melimpahkan Anugrah Berkah Kesadaran kepada umat manusia agar mau dan mampu senantiasa bergotong-royong bahu-membahu berjuang menghadirkan kehidupan dalam suasana gemah ripah loh jinawi, tata tentrem kerta raharja di planet bumi yang cuma satu bahkan satu-satunya di alam semesta ini. AMIN.

Penulis adalah pendiri Sanggar Pembelajaran Kemanusiaan

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Pidato Prabowo buat Roy Suryo: Jangan Lihat ke Belakang

Senin, 08 Desember 2025 | 12:15

UPDATE

BNN-BNPP Awasi Ketat Jalur Tikus Narkoba di Perbatasan

Jumat, 19 Desember 2025 | 00:09

Perkuat Keharmonisan di Jakarta Lewat Pesona Bhinneka Tunggal Ika

Jumat, 19 Desember 2025 | 00:01

Ahmad Doli Kurnia Ditunjuk Jadi Plt Ketua Golkar Sumut

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:47

Ibas: Anak Muda Jangan Gengsi Jadi Petani

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:26

Apel Besar Nelayan Cetak Rekor MURI

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:19

KPK Akui OTT di Kalsel, Enam Orang Dicokok

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:12

Pemerintah Didorong Akhiri Politik Upah Murah

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:00

OTT Jaksa oleh KPK, Kejagung: Masih Koordinasi

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:53

Tak Puas Gelar Perkara Khusus, Polisi Tantang Roy Suryo Cs Tempuh Praperadilan

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:24

Menkeu Purbaya Bantah Bantuan Bencana Luar Negeri Dikenakan Pajak

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:24

Selengkapnya