Berita

Sketsa diagram Astadikpalaka/ Agus Aris Munandar

Jaya Suprana

Menerawang Asta Brata

SELASA, 25 FEBRUARI 2020 | 23:09 WIB | OLEH: JAYA SUPRANA

NASKAH “Menerawang Matahari” (23/02/2020) sebagai tanggapan terhadap naskah “Menerawang Bulan” (11/02/2020) memperoleh tanggapan dari sahabat saya sesama kartunis, penulis dan humorolog, Darminto M. Sudarmo alias mas Odios terutama mengenai Asta Brata sebagai berikut:

“Sun dan Empire. Eh, salah. Sun sebagai kiss ya melambangkan kasih sayang. Hanya sayang di wayang Bethara Surya digambarkan oleh pelawak legend Jogja, Djunaedi, sebagai dewa yang cluthak. Suka nggremet cewek-cewek yang lagi mandi. Wah tampaknya ada tantangan nih, 8 sifat kepemimpinan Asta Brata, bisa dikupas satu kolom persifat. Misal Manajemen Air, Api, Bumi, Matahari, Bulan dst. Seru tuh, pak!"

Asta Brata

Harapan mas Odios (agak) terkabul bak gayung (agak) bersambut oleh tanggapan sahabat saya yang mahaguru arkeologi Universitas Indonesia, Prof. Agus Aris Munandar, “Terima kasih Pak Jaya! Saya tertarik tentang Asta Brata, seorang pemimpin/raja harus mempunyai laku 8 dewa penjaga mata angin Astadikpalaka atau Astalokapala”.

Prof AAM berbaik hati berbagi sebuah sketsa diagram lingkaran Astadikpalaka dengan delapan penjaga mata angin disertai penjelasan komprehensif sebagai berikut:

Penjaga Mata Angin

“Dalam mitologi kaum Brahmana (vedaisme) dijelaskan tentang posisi 8 dewa penjaga mata angin yang mengitari Gunung Mahameru tempat manusia tinggal dan di puncaknya bersemayam para dewa. Uraian itu ada di dalam kitab Ramayana Jawa Kuno (abad ke-10), di mana dijelaskan bahwa seorang raja harus bertindak seperti 8 dewa itu agar pemerintahannya berlangsung baik. Terkisah bahwa Rama memberi wejangan kepada Bharata (adik tirinya) agar memerintah mewakili dirinya, selama dia, Sinta, dan Laksamana mengembara. Raja harus seperti Kuwera (utara) membawa kemakmuran dan kekayaan serta murah hati membagi rezekinya. Raja juga harus seperti Candra (timur laut), mampu memberikan kebahagiaan dan kesenangan kepada rakyat, seperti purnama bersinar dan membahagiakan semua orang. Raja harus bertindak seperti Indra (timur), sebagai dewa perang mampu memimpin dan memenangkan pertempuran, raja juga harus seperti Indra sebagai dewa hujan), menghujani hadiah kepada mereka yang telah berjasa pada negara. Raja harus bertindak seperti Agni, membakar semua perusuh yang akan mengganggu kerajaan. Raja harus seperti dewa Yama (maut) yang memusnahkan semua perbuatan salah, dan menyingkirkan semua orang yang berusaha merusak dunia. Raja juga harus seperti Surya, menjadi penerang di kala gelap, dan memungut penghasilan dari rakyat (pajak) tanpa terasa, seperti sinar matahari yang tanpa terasa menguapkan air. Raja harus seperti Waruna yang harus mengikat semua penjahat dengan tali Nagapasa (jerat), membuat mereka tidak berdaya. Raja harus seperti dewa angin (Bayu) yang dapat hadir di mana-mana dalam wilayah kerajaannya tanpa harus terlihat. Seorang raja harus mampu mengetahui seluruh suasana dalam kerajaannya seperti angin, ada tapi tak nyata. Astabrata ini dikenal dalam masa kesultanan Islam di Jawa, di mana dewa Agni diganti dengan Brahma, sebab dalam konsep Jawa dewa api adalah Brahma. Ingat saja Gunung Bromo di Jatim. Sementara dewa Yama digantikan oleh Batara Ismaya yang kemudian turun ke marcapada sebagai Semar.

Penulis adalah pembelajar kebudayaan Jawa

Populer

Besar Kemungkinan Bahlil Diperintah Jokowi Larang Pengecer Jual LPG 3 Kg

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:41

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Prabowo Harus Pecat Bahlil Imbas Bikin Gaduh LPG 3 Kg

Senin, 03 Februari 2025 | 15:45

Bahlil Gembosi Wibawa Prabowo Lewat Kebijakan LPG

Senin, 03 Februari 2025 | 13:49

Pengamat: Bahlil Sengaja Bikin Skenario agar Rakyat Benci Prabowo

Selasa, 04 Februari 2025 | 14:20

PDIP: Pemecatan Ubedilah adalah Upaya Pembungkaman KKN Jokowi

Jumat, 31 Januari 2025 | 10:11

Pria Tanpa Identitas Bunuh Diri Usai Terjun Bebas dari Lantai 5 Mal Ciputra

Selasa, 28 Januari 2025 | 22:33

UPDATE

Dasco Heran Tatib DPR jadi Melebar

Jumat, 07 Februari 2025 | 15:38

Anggaran IKN Diblokir, Istana: Pemerintah Tetap Komitmen Lanjutkan Pembangunan

Jumat, 07 Februari 2025 | 15:30

IKN Sudah Selesai, Mangkrak!

Jumat, 07 Februari 2025 | 15:22

Tinggalkan Eropa, Bek Timnas Indonesia Pilih Terbang ke Jepang

Jumat, 07 Februari 2025 | 15:07

Menhan Sjafrie: DPN dalam Proses Finalisasi Struktur dan Tata Kerja Organisasi

Jumat, 07 Februari 2025 | 14:58

Dasco: Tatib DPR Hanya Berfungsi sebagai Pengawasan dan Rekomendasi bagi Pemerintah

Jumat, 07 Februari 2025 | 14:54

PHR Percepat Produksi Minyak Lewat Pengembangan Metode Steamflood

Jumat, 07 Februari 2025 | 14:46

Sudah Tepat Prabowo Setop Anggaran IKN

Jumat, 07 Februari 2025 | 14:37

Pimpin Sidang Perdana DPN, Prabowo Tekankan Vitalnya Aspek Pertahanan Negara

Jumat, 07 Februari 2025 | 14:21

BI Bantu Dongkrak Penjualan UMKM Rumah Tenun Mutiara Songket Aceh

Jumat, 07 Februari 2025 | 14:19

Selengkapnya