Berita

Rachmawati Soekarnoputri/Net

Politik

Rachmawati: Jokowi Biarkan Pelanggaran Hukum Internasional Yang Dilakukan China

RABU, 08 JANUARI 2020 | 21:59 WIB | LAPORAN: YELAS KAPARINO

Pernyataan Presiden Joko Widodo bahwa armada Coast Guard dan kapal-kapal nelayan Republik Rakyat China hanya sekadar berada di Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEE) Indonesia dipandang sebagai sikap permisif atas pelanggaran hukum internasional yang dilakukan China.

Tokoh nasional Rachmawati Soekarnoputri mengatakan, benar bahwa kapal-kapal China tidak memasuki wilayah kedaulatan Indonesia di perairan Natuna. Namun kehadiran kapal-kapal negara komunis itu di perairan ZEE Indonesia terjadi karena China melanggar UNLCOS 1982 dan menolak hasil Tribunal Permanent Court of Arbitration (PCA) tahun 2016.

“Ini jelas aksi China yang mengabaikan dan dengan sengaja melanggar hukum internasional. Ini mengganggu stabilitas di kawasan,” ujar Rachma dalam perbincangan dengan redaksi beberapa saat lalu.


Rachma menambahkan, pernyataan tersebut yang disampaikan ketika berkunjung ke Natuna pada Rabu siang (8/1) bertolak belakang dengan sikap pemerintah yang disampaikan usai rapat di Kementerian Polhukam hari Jumat pekan lalu (3/1).

Usai rapat yang dipimpin Menko Polhukam Mahfud MD tersebut, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menegaskan bahwa Indonesia tidak akan pernah mengakui klaim China yang digambarkan dengan sembilan garis-putus atau nine dashed-lines karena itu bertentangan dengan UNCLOS 1982.

“Sikap itu ditegaskan lagi dalam pernyataan pers tahunan Menlu tadi pagi (Rabu, 8/1),” katanya lagi.

Di sisi lain, masih menurut Rachma, hal itu berpotensi menciderai perasaan komunitas ASEAN yang juga menjadi korban arogansi dan agresivitas China di kawasan.

Rachma mengingatkan, sebagaimana ditegaskan oleh Bung Karno, Indonesia menganut politik bebas aktif dan merupakan negara non-blok.

“Seharusnya kita mengecam aksi sepihak China yang melanggar UNCLOS 1982 dan membangun pangkalan militer di perairan itu. Bukan malah permisif dan menganggap ini hal biasa,” demikian Rachma.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

UPDATE

Pengukuhan Petugas Haji

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:04

Chili Siap Jadi Mitra Ekonomi Strategis Indonesia di Amerika Selatan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:02

Basri Baco: Sekolah Gratis Bisa Jadi Kado Indah Heru Budi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:42

Pemprov DKI Tak Ingin Polusi Udara Buruk 2023 Terulang

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:24

Catat, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 9-10 Mei

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:22

BMKG Prediksi Juni Puncak Musim Kemarau di Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:27

Patuhi Telegram Kabareskrim, Rio Reifan Tak akan Direhabilitasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:05

Airlangga dan Menteri Ekonomi Jepang Sepakat Jalankan 3 Proyek Prioritas Transisi Energi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:00

Zaki Tolak Bocorkan soal Koalisi Pilkada Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:35

Bertemu Wakil PM Belanda, Airlangga Bicara soal Kerja Sama Giant Sea Wall

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:22

Selengkapnya