Berita

Ilustrasi Pendidikan di Indonesia masih perlu dibenahi/Net

Nusantara

Catatan Penting Bank Dunia Untuk Pendidikan Indonesia

SENIN, 25 NOVEMBER 2019 | 06:50 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Indonesia telah meraih kemajuan penting dalam pendidikan. Sejak 2000 lalu, total jumlah siswa Indonesia telah meningkat lebih dari 10 juta atau 25 persen. Peningkatan jumlah siswa ini disertai dengan kenaikan tertinggi skor rata-rata Matematika dalam Programme for International Student Assessment (PISA) antara 2003-2015.

Sayangnya, masih ada beberapa hal yang harus diperhatikan pemerintah Indonesia untuk dunia pendidikan.  
 
Bank Dunia menilai pembelajaran siswa di Indonesia masih tetap rendah. Generasi muda tidak dibekali dengan keterampilan yang dibutuhkan oleh dunia kerja. Bahkan, sebagian besar siswa Indonesia tidak belajar sebagaimana yang seharusnya.


Lewat laporannya "The Promise of Education in Indonesia", Bank Dunia memberikan cacatan untuk perbaikan pendidikan di Indonesia.

“Manfaat pendidikan adalah memastikan anak-anak belajar di sekolah, tidak hanya sekedar datang ke sekolah,” urai Jaime Saavedra, World Bank’s Global Director for Education.

Pemerintah Indonesia harus  memastikan bahwa siswa setidaknya mencapai standar minimal pembelajaran dan pengembangan diri  di setiap jenjang sistem pendidikan.

“Upaya-upaya perlu dilakukan untuk menilai seberapa jauh siswa belajar dan menggunakan hasil penilaian tersebut untuk memberikan dukungan yang dibutuhkan kepada provinsi, kabupaten, sekolah, guru, dan siswa yang membutuhkannya," kata Jaime lagi.
 
Bank Dunia juga menyebutkan, tanpa pengajaran yang lebih baik secara konsisten, siswa di Indonesia tidak akan memperoleh fondasi yang kuat untuk belajar di tahap selanjutnya, atau mendapatkan keterampilan kerja abad 21 dalam ekonomi yang kompetitif dan mengglobal.

Pemerintah  mestinya memiliki jumlah guru berkualifikasi tinggi di tempat yang membutuhkan, khususnya di sekolah-sekolah yang berprestasi rendah, terpencil, dan di daerah pedesaan. Juga memastikan para guru tersebut berkinerja sesuai kemampuan terbaiknya.

Bank Dunia melihat Indonesia memiliki kondisi yang baik untuk pertumbuhan ekonomi, sayangnya,  kualitas tenaga kerja yang rendah mengakibatkan rendahnya produktivitas tenaga kerja dan juga rendahnya daya saing secara keseluruhan.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pramono Pertahankan UMP Rp5,7 Juta Meski Ada Demo Buruh

Rabu, 31 Desember 2025 | 02:05

Bea Cukai Kawal Ketat Target Penerimaan APBN Rp301,6 Triliun

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:27

Penemuan Cadangan Migas Baru di Blok Mahakam Bisa Kurangi Impor

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:15

Masyarakat Diajak Berdonasi saat Perayaan Tahun Baru

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:02

Kapolri: Jangan Baperan Sikapi No Viral No Justice

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:28

Pramono Tebus 6.050 Ijazah Tertunggak di Sekolah

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:17

Bareskrim Klaim Penyelesaian Kasus Kejahatan Capai 76 Persen

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:05

Bea Cukai Pecat 27 Pegawai Buntut Skandal Fraud

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:22

Disiapkan Life Jacket di Pelabuhan Penumpang pada Masa Nataru

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:19

Jakarta Sudah On The Track Menuju Kota Global

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya