Jokowi perkenalkan 7 Stafsus Presiden/Net
Presiden Joko Widodo memperkenalkan Staf Khusus (Stafsus) Presiden, yang akan membantunya, Kamis petang (21/11).
Sekitar pukul 16.30 WIB, pihak Istana telah menyiapkan beberapa tempat duduk untuk para Stafsus yang baru. Ketujuhnya adalah milenial. Namun, pengenalan baru berlangsung sekitar pukul 5 sore.
Sejumlah tokoh milenial diperkenalkan Jokowi mulai dari CEO Creativepreneur Event Creator Putri Tanjung hingga Founder Ruang Guru Adamas Belva Syah Devara.
Perkenalan nama Stafsus disampaikan langsung oleh Jokowi di Beranda Istana Merdeka, Jakarta.
Sambil duduk di bean bag, Jokowi memperkenalkan satu per satu stafsusnya. Para staf khusus Jokowi kompak berkemeja putih.
"Ketujuh anak muda ini akan menjadi teman diskusi saya, harian, mingguan, bulanan," terang Jokowi.
Nampak wajahnya cerah saat memperkenalkan ketujuh stafsus milenialnya.
Kepala negara meyakini tujuh orang Stafsus dari kalangan milenial itu akan memberikan gagasan segar dan inovatif. Dengan begitu, Indonesia bisa mencari cara baru mengejar ketertinggalan.
"Sekaligus menjadi jembatan saya bagi anak muda santri muda diaspora yang tersebar di berbagai tempat," ujar Jokowi.
Berikut tujuh Stafsus yang diperkenalkan Jokowi:
1. Adamas Belva Syah Devara (29) - founder dan CEO Ruang Guru
2. Putri Tanjung (23) - founder dan CEO Creativepreneur
3. Andi Taufan Garuda Putra (32) - founder dan CEO Amartha
4. Ayu Kartika Dewi (36) - pendiri Gerakan SabangMerauke
5. Gracia Billy Mambrasar (31) - pendiri Yayasan Kitong Bisa, Duta Pembangunan Berkelanjutan Indonesia
6. Angkie Yudistia (32) - pendiri Thisable Enterprise, kader PKPI
7. Aminuddin Maruf (33) - aktivis kepemudaan mahasiswa, mantan Ketua Umum PMII.
Setelah mengenalkan ketujuh Stafsus-nya, Jokowi memberi kesempatan kepada media untuk bertanya. Sesi tanya jawab ini berlangsung segar.
Salah satunya adalah Billy Mambrasar, stafsus ini adalah pemuda asal Papua yang akan menyelesaikan kuliah di Oxford dan lanjut S3 di Harvard. Dengan kesibukannya kuliah, bagaimana mengatur waktunya sebagai Stafsus.
Menurut Jokowi, para Stafsus ini sudah memiliki kegiatan dan pekerjaan. Sehingga mereka tidak harus selalu ada di Istana.
"Ya bisa nanti mingguan, tidak harus ketemu. Tapi minimal satu dua minggu pasti ketemu, tapi nggak harus harian," terang Jokowi.
Sesi pertanyaan begitu hangat dan akrab. Sesekali masing-masing Stafsus ikut membantu menjawab.
Usai pengenalan, Jokowi dan tujuh Stafsus pamit kepada wartawan untuk melanjutkan jadwal lainnya. Belum diketahui apakah ada sesi pelantikan atau semacamnya.
