Berita

Deklarasi Damai untuk Papua/Net

Politik

Masyarakat Indonesia Di Amerika Ramai-ramai "Deklarasi Damai Untuk Papua"

SELASA, 17 SEPTEMBER 2019 | 11:48 WIB | LAPORAN: DARMANSYAH

Masyarakat Indonesia di Amerika Serikat bersama Amerika Bersatu, Colorado Indonesian Association, #DC4Indonesia, Ikatan Keluarga NTT, Indonesian American of the Carolinas, Indonesian House of New York, Ikatan Warga Indonesia di Hawaii, dan True Friends NY mengadakan acara "Kumpul-kumpul Kitong Basodara" di 16 titik di AS.

Acara yang digelar pada 14-15 September 2019 lalu berlangsung serentak di Arkansas, Atlanta, Austin, Carolinas, Chicago, Colorado, Dallas, Honolulu, Las Vegas, Los Angeles, Minneapolis-Saint Paul, New York, Sacramento, San Francisco, Seattle, dan Washington, DC.

Aksi damai ini diadakan untuk menunjukkan solidaritas sesama masyarakat Indonesia yang berada di AS atas gejolak yang terjadi di tanah Papua.

Rangkaian acara dimulai di New York pukul 10 pagi, dan dihadiri oleh pelajar-pelajar Indonesia di Washington Square, dan berlanjut pada sore harinya di The Unisphere di New York. Fransiska Meteray, salah satu warga Indonesia yang lahir di Papua, turut hadir pada aksi damai di Charlotte, North Carolina.

Fetti Sinaga, koordinator acara dari New York mengatakan, pihaknya mengadakan aksi damai di seluruh AS untuk mengingatkan kepada saudara-saudara dari tanah Papua bahwa mereka tidak sendirian. Oleh karenanya masyarakat Indonesia bersatu dalam NKRI.

"We got their back. Kita bersatu dalam NKRI dan Republik Indonesia milik kita semua. Semoga damai and rukun kitong basodara tetap dijaga dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika," kata Fetti dalam keterangan tertulisnya, Selasa (17/9).

Esther Sianipar, koordinator Amerika Bersatu dari Twin Cities Minneapolis-Saint Paul juga mengatakan, aksi damai mendapat sambutan yang baik dari seluruh masyarakat Indonesia baik di dalam negeri maupun luar negeri. Beberapa daerah yaitu Dallas dan Sacramento/San Francisco, membuat acara diskusi bersama beberapa pelajar Papua yang tinggal di daerah setempat.

"Semoga dengan adanya dukungan dari berbagai organisasi dan masyarakat Indonesia yang berada di Amerika. Masyarakat Papua akan menyadari mereka punya saudara yang menginginkan Papua tetap menjadi bagian dari NKRI," jelasnya.

Dari Los Angeles, Toar Lumingkewas mengatakan bahwa ia ingin merangkul saudara-saudara yang berasal dari Papua dan Papua Barat dengan kasih.

"Kami sadar bahwa kita tidak bisa begitu saja melupakan masa lalu. Namun sekarang, marilah kita menyambut masa depan yang cerah bersama-sama pemerintahan Pak Jokowi untuk masa depan negara kita yang lebih cerah," ujarnya.

Di Little Rock, Arkansas, tepat pada sebelum matahari terbenam, masyarakat Indonesia mengadakan jalan bersama tepatnya di Big Dam Bridge yang dilanjutkan dengan foto bersama. Acara ini dikoordinatori oleh Danny Sadli, warga Indonesia yang sudah bermukim di Arkansas sejak tahun 1996.

Di Seattle, Deklarasi Damai dilaksanakan di Angle Lake Park di Seattle. Acara dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya lalu dilanjutkan dengan doa bersama untuk kedamaian di Papua yang dipimpin oleh Greg Dwidjaya, pembacaan deklarasi, dan ditutup dengan foto bersama masyarakat hadir.

Puluhan warga Indonesia di Washington, DC dan sekitarnya juga berkumpul dan melaksanakan deklarasi damai ini di depan Capitol Hill.

"Kami berharap gejolak di tanah Papua segera berakhir. Kitong Basodara!" ujar Joe Wahyudi dari Virginia yang juga bersama istrinya, Fifi Okfrita, sudah bertahun-tahun mengkoordinasikan pengiriman berbagai buku ilmu terapan ke tanah Papua.

Rangkaian acara berakhir di Honolulu, Hawaii. Secara khusus, acara ini mendapat dukungan dari Ikatan Warga Indonesia di Hawaii, dan juga dihadiri oleh beberapa warga Papua yang berdomisili di daerah setempat.

"Semoga suara kepedulian dan cinta kami kepada saudara-saudara di Papua untuk bersatu membangun negara kita yang tercinta terdengar sampai ke Indonesia," tandasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Pendapatan Garuda Indonesia Melonjak 18 Persen di Kuartal I 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:41

Sidang Pendahuluan di PTUN, Tim Hukum PDIP: Pelantikan Prabowo-Gibran Bisa Ditunda

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:35

Tak Tahan Melihat Penderitaan Gaza, Kolombia Putus Hubungan Diplomatik dengan Israel

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:34

Pakar Indonesia dan Australia Bahas Dekarbonisasi

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:29

Soal Usulan Kewarganegaraan Ganda, DPR Dorong Revisi UU 12 Tahun 2006

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:25

Momen Hardiknas, Pertamina Siap Hadir di 15 Kampus untuk Hadapi Trilemma Energy

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:24

Prabowo-Gibran Diminta Lanjutkan Merdeka Belajar Gagasan Nadiem

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:16

Kebijakan Merdeka Belajar Harus Diterapkan dengan Baik di Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:06

Redmi 13 Disertifikasi SDPPI, Spesifikasi Mirip Poco M6 4G

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:59

Prajurit TNI dan Polisi Diserukan Taat Hukum

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:58

Selengkapnya