Berita

Jaya Suprana

Kebangkitan Nasional Membela Rakyat Tertindas

MINGGU, 21 MEI 2017 | 10:41 WIB | OLEH: JAYA SUPRANA

EKA Juwanti, 22 tahun, seorang warga Kampung Akuarium, meninggal karena kondisi sanitasi yang buruk di daerah penggusuran. Selama tiga pekan terakhir, sedikitnya tiga warga meninggal, termasuk Eka, di Kampung Akuarium yang menolak digusur dan bertahan dalam kondisi hunian yang tidak memadai di atas puing-puing bekas gusuran sejak 11 April 2016.

Mereka berjuang mempertahankan hak-hak dasar, keadilan, dan pengakuan. Menurut LBH Jakarta, kasus kampung Akuarium merupakan satu di antara 193 kasus penggusuran paksa yang dilakukan pemprov DKI Jakarta sepanjang 2016, yang berdampak terhadap 5.726 keluarga dan 5.379 unit usaha. Penggusuran Kampung Akuarium dilakukan pada 11 April 2016. Dengan melibatkan sekitar empat ribu personel Satpol PP DKI Jakarta dikawal polisi dan TNI. Penggusuran tersebut konon diperuntukkan untuk 'kepentingan revitalisasi kawasan Kota Tua.'

Maka melalui naskah sederhana ini saya mengucapkan bela sungkawa atas meninggalnya Eka Juwanti. Namun saya sadar bahwa pihak yang sudah patirasa kemanusiaan terbius anestesi public relations  mendukung kebijakan menggusur rakyat bahwa para rakyat tergusur adalah warga liar perampas tanah negara, bukan hanya tidak peduli namun malah menyatakan bahwa para warga miskin yang meninggal akibat kondisi sanitasi yang buruk di atas puing-puing Kampung Akuarium adalah "salah mereka sendiri".


Namun bagi yang masih memiliki rasa dan nurani kemanusiaan adil dan beradab pasti prihatin atas derita ratusan warga tergusur yang sedang menderita di Kampung Akuarium.

Setelah kasus penistaan agama sudah divonis majelis hakim, tibalah saat kita semua tersadar bahwa masih cukup banyak kasus penistaan kemanusiaan belum terselesaikan di Kampung Akuarium, Kampung Pulo, Kalijodo, Kalibata, Bukit Duri, Sukamulya, Karawang, Tangerang, Kendeng, Yogyakarta, Lampung, Papua dan berbagai pelosok Nusantara masa kini di mana rakyat ditindas oleh sesama bangsa sendiri meski pada tanggal 17 Agustus 1945 Bung Karno dan Bung Hatta telah memproklamirkan kemerdekaan bangsa Indonesia dari penindasan bangsa asing.

Kasihan nasib rakyat yang sudah ditindas masih dihujat dan difitnah sebagai warga liar, perampas tanah negara, pemberontak, kriminal sampai PKI! Andaikata tidak peduli nasib rakyat sebaiknya cukup tidak peduli saja, tetapi tidak perlu sampai tega hati melampiaskan nafsu angkara murka menghujat dan memfitnah rakyat yang tidak berdaya melawan penindasan! Menghujat dan memfitnah rakyat tertindas jelas bukan perilaku selaras Pancasila  dan UUD 1945!

Sudah tiba saatnya kini dalam gelora semangat Kebangkitan Nasional, bangsa Indonesia bangkit dari kemelut saling menghujat dan saling memfitnah demi bersatu padu, bergotong royong, bahu membahu maju tak gentar rawe rawe rantas malang malang putung gigih berjuang menjunjung tinggi harkat martabat para rakyat tertindas agar para saudara-saudari se-Bangsa dan se-Tanah Tumpah Darah memperoleh hak asasi mereka memperoleh perlakuan sesuai dengan sila-sila Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Merdeka! [***]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya