Berita

Politik

Ini Alasan Warga Kudus Tak Sembelih Sapi Di Hari Raya Idul Adha

SELASA, 13 SEPTEMBER 2016 | 01:45 WIB | LAPORAN: YAYAN SOPYANI AL HADI

. ‎Pilihan tidak menyembelih sapi bagi masyarakat Kudus, merupakan salah satu manifestasi toleransi yang diajarkan oleh Kanjeng Sunan Kudus pada masanya, sebagai bentuk penghormatan kepada penganut non muslim yang menghormati sapi.

Hal itu masih dipegang oleh kebanyakan masyarakat Kudus hingga sekarang, tak terkecuali dalam perayaan Idul Idha atau Hari Raya Kurban. Pada Hari Raya Kurban, kambing dan kerbau pun menjadi hewan untuk kurban, sebagaimana yang dilakukan oleh Universitas Muria Kudus (UMK).

Manajer Yayasan Pembina UMK, Zamhuri, mengatakan, pihaknya akan mencoba mentradisikan memilih kambing dan kerbau sebagai hewan kurban, untuk menjunjung kearifan lokal yang berlaku di Kota Kretek ini.

"Alhamdulillah, tahun ini UMK bisa berkurban tiga ekor kerbau dan dua ekor kambing," ujarnya dalam keterangan beberapa saat lalu (Selasa, 13/9).‎

Rektor UMK, Suparnyo, mengemukakan bahwa kerbau menjadi pilihan untuk berkurban, selain untuk menjunjung kearifan lokal (tradisional) Kota Kudus, karena ada pesan tersirat dari sana.

"Islam tidak mengharamkan menyembelih sapi, sehingga tidak mungkin Sunan Kudus melarang menyembelih sapi. Hanya saja, karena dulu banyak non muslim yang menganggap suci sapi, maka Sunan Kudus mengimbau masyarakat, khususnya yang sudah memeluk Islam, tidak menyembelihnya untuk menjaga perasaan masyarakat yang menganggap sapi sebagai hewan suci," ungkapnya.

Lebih lanjut Suparnyo menambahkan, dengan imbauan tidak menyembelih sapi itu, Sunan Kudus pun secara tidak langsung telah meletakkan fondasi nilai-nilai toleransi dalam kehidupan masyarakat di Kabupaten Kudus.

"Pesan toleransi ini sungguh luar biasa, maka sudah semestinya dilestarikan oleh masyarakat di masa-masa kemudian atau generasi penerus saat ini," demikian Suparnyo. [ysa]‎

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya