Berita

Garap Daerah Perbatasan, Pemerintah Optimalkan Cross Border Tourism

SENIN, 14 MARET 2016 | 16:32 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Pemerintah terus membuat berbagai gebrakan untuk menggenjot jumlah wisatawan. Yang terbaru, Kementerian Pariwisata menelurkan program cross border, yang akan menjadi salah satu potensi yang harus dioptimalkan.

"Kalau semua mendukung, semua berada di pihak yang sama, satu titik tujuan satu cita-cita, target 20 juta tahun 2019 itu bukan hal yang mustahil," kata Menpar Arief Yahya dalam keterangannya (Senin, 14/3).

Apalagi, benchmarkingnya, banyak negara yang teritorinya bisa ditempuh dengan jalan darat, pariwisatanya pasti lebih sukses, jumlah wismannya lebih banyak. Contohnya, Paris yang menembus 60 juta, Madrid 50 juta, London 40 juta, Singapore 15 juta, Malaysia 25 juta, dan Thailand 30 juta. "Saya yakin sumbangan terbesar juga dari borderland tourism, jalur darat tidak tergantung pada flight lagi," kata Arief Yahya.

Karena itu, memperkuat cross border tourism adalah salah satu solusi yang kuat. "Tahun lalu kita bisa dapatkan 2 juta wisatawan dari wilayah-wilayah perbatasan ini. Tahun ini targetnya naik, 2,5 juta wisman," papar Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Luar Negeri Kementerian Pariwisata, I Gde Pitana,

Konkretnya, pada Sabtu kemarin, Wonderful Indonesia Concert digelar di Lapangan Patoka, Entikong, Kalimantan Barat. Salah satunya adalah dukungan Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Kuching, Malaysia. Ini seperti pasukan khusus  yang akan membantu mewujudkan mimpi Kemenpar menggapai 20 juta wisman di 2019. Misinya sama, menarik wisman asal Negeri Jiran Malaysia sebanyak-banyaknya.

Memang, tidak ada garis komando antara Kemenpar dengan KJRI di Kuching, Malaysia. Tetapi, bukan spirit itu yang terlihat di Lapangan Patoka, Entikong. Semangatnya justru satu. Sama-sama demi Merah Putih. Demi Indonesia. Spirit yang dibangun, Indonesia Incorporated.

"Saya ingin border tourism Indonesia bisa seperti Belanda. Negeri Kincir Angin itu sukses mendatangkan 18 juta wisatawan. Sebanyak 13 juta di antaranya berasal dari negara tetangganya seperti Jerman, Belgia, dan Perancis. Semuanya datang lewat darat,” terang Pitana.

Kalau Eropa kejauhan, coba bandingkan dengan negara Asia Tenggara lainnya. Cross border tourism di Singapore, Malaysia, dan Thailand, selalu mengalami peningkatan kunjungan wisatawan setiap tahunnya melalui jalan darat dan jalur kereta api.

Jahar Gultom, Konsul Jenderal Republik Indonesia di Kuching, Malaysia sudah berkomitmen untuk siap membantu Kemenpar mempromosikan pariwisata Indonesia di perbatasan. Dari paparannya, saat ini pihak KJRI di Kuching tengah gencar berpromosi di sejumlah radio ternama di Malaysia. Promosi lainnya juga mulai intens dilakukan di sejumlah media massa di Kuching.

Apalagi, Karakter Kuching-Entikong itu bisa saling melengkapi. Masing-masing punya plus minus. Kuching unggul di bisnis, sedangkan Wonderful Indonesia punya keunggulan alam, natural, eksotisme dan cultural.

"Ini yang sedang kami jual lewat media-media di Kuching. Kami ingin, warga Kuching mau lebih mengeksplore Indonesia. Menjelajahi tempat-tempat eksotis di sekitar perbatasan Kalimantan Barat. Harapannya, kalau tak bisa seperti Belanda, kita tak kalah dari Singapore, Malaysia, dan Thailand," papar Jahar. [zul]

Populer

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

WNI Kepoin Kampus Pemberi Gelar Raffi Ahmad di Thailand, Hasilnya Mengagetkan

Minggu, 29 September 2024 | 23:46

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

MUI Tuntut Ahmad Dhani Minta Maaf

Rabu, 02 Oktober 2024 | 04:11

Rhenald Kasali Komentari Gelar Doktor HC Raffi Ahmad: Kita Nggak Ketemu Tuh Kampusnya

Jumat, 04 Oktober 2024 | 07:00

Aksi Massa Desak Polisi Tetapkan Said Didu Tersangka

Kamis, 03 Oktober 2024 | 20:43

Stasiun Manggarai Chaos!

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 13:03

UPDATE

Jelang Lengser, Jokowi Minta Anak Buah Kendalikan Deflasi Lima Bulan Beruntun

Senin, 07 Oktober 2024 | 10:00

Kekerasan Terhadap Etnis Uighur Ubah Hubungan Diplomatik di Asteng dan Astim

Senin, 07 Oktober 2024 | 09:57

Zulhas Janji akan Kaji Penyebab Anjloknya Harga Komoditas

Senin, 07 Oktober 2024 | 09:49

2 Wanita ODGJ Hamil, Kepala Panti Sosial Dituding Teledor

Senin, 07 Oktober 2024 | 09:46

Hubungan Megawati-Prabowo Baik-baik Saja, Pertemuan Masih Konsolidasi

Senin, 07 Oktober 2024 | 09:36

Pasar Asia Menguat di Senin Pagi, Nikkei Dibuka Naik 2 Persen

Senin, 07 Oktober 2024 | 09:30

Riza Patria Minta Relawan Pakai Medsos Sosialisasikan Program

Senin, 07 Oktober 2024 | 09:29

Penampilan 3 Cawagub Dahsyat dalam Debat Pilkada Jakarta

Senin, 07 Oktober 2024 | 09:26

Aramco Naikkan Harga Minyak Mentah Arab Light untuk Pembeli di Asia

Senin, 07 Oktober 2024 | 09:17

PDIP Ingatkan Rakyat Tak Pilih Pemimpin Jalan Pintas

Senin, 07 Oktober 2024 | 09:16

Selengkapnya