Berita

Taklukkan Ombak Bono, Tiga Peselancar Australia Bertekad Pecahkan Rekor

KAMIS, 10 MARET 2016 | 18:22 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Upaya tiga peselancar Australia memecahkan rekor dunia berselancar di Ombak Bono, Sungai Kampar, Pelalawan, Riau, menarik perhatian wisatawan asal Malaysia, Australia dan Singapore.

Setelah menyaksikan Gerhana Matahari Total (GMT) 88-100 persen di Pantai Ogis Speak Telukmeranti, Pelalawan kemarin, wisatawan tersebut tak langsung pulang ke negaranya.

Waktu menginap diperpanjang hingga 13 Maret. "Sejumlah wisatawan dari Batam malah menggunakan speedboat. Efeknya sangat besar," terang Kadis Pariwisata Ekonomi Kreatif Riau Fahmizal, dalam keterangannya, Kamis (10/3).

Sejak kemarin, ketiga peselancar Australia sudah menjajal dahsyat dan derasnya Ombak Bono untuk mencetak rekor surfing dengan menaklukkan gelombang Bono sejauh 20 Km.

"Sampai 12 Maret mereka akan terus berupaya memecahkan World Record yang sebelumnya tercatat jarak 12,32 Km di Seven River Inggris," terang Fahmizal.

Menurutnya, euforia wisatawan untuk menyaksikan aksi peselancara tersebut tidak berlebihan. Karena saat ini, ada lima sungai di dunia yang bisa berselancar di atasnya, tapi gelombang terbaik itu adalah Bono di Telukmeranti, Pelalawan ini.

Bono di Pelalawan ini kelebihannya memiliki tujuh level gelombang (Seven Ghost). Saat hujan, gelombangnya lebih dari itu.

"Ini makin melengkapi event sport tourism yang kerap digelar Kemenpar, Selain Tour de Singkarak, Tour de Ijen, Bintan Triathlon serta Jakarta Marathon, wisman dan wisnus juga bisa menjajal surfing gelombang Bono di Riau," tutur Fahmizal.

Menpar Arief Yahya memang sedang mendata potensi-potensi kabupaten dengan segala atraksi dan kekuatan alamnya.

"Termasuk sedang menutak-atik mencari potensi destinasi waktu di Indonesia. Sukses Pesina GMT 2016 kemarin cukup menginspirasi. "Kami sedang terus mencari ide-ide kreatif untuk destinasi waktu," kaya Arief Yahya. [zul]

Populer

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

WNI Kepoin Kampus Pemberi Gelar Raffi Ahmad di Thailand, Hasilnya Mengagetkan

Minggu, 29 September 2024 | 23:46

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

MUI Tuntut Ahmad Dhani Minta Maaf

Rabu, 02 Oktober 2024 | 04:11

Rhenald Kasali Komentari Gelar Doktor HC Raffi Ahmad: Kita Nggak Ketemu Tuh Kampusnya

Jumat, 04 Oktober 2024 | 07:00

Aksi Massa Desak Polisi Tetapkan Said Didu Tersangka

Kamis, 03 Oktober 2024 | 20:43

Stasiun Manggarai Chaos!

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 13:03

UPDATE

Jelang Lengser, Jokowi Minta Anak Buah Kendalikan Deflasi Lima Bulan Beruntun

Senin, 07 Oktober 2024 | 10:00

Kekerasan Terhadap Etnis Uighur Ubah Hubungan Diplomatik di Asteng dan Astim

Senin, 07 Oktober 2024 | 09:57

Zulhas Janji akan Kaji Penyebab Anjloknya Harga Komoditas

Senin, 07 Oktober 2024 | 09:49

2 Wanita ODGJ Hamil, Kepala Panti Sosial Dituding Teledor

Senin, 07 Oktober 2024 | 09:46

Hubungan Megawati-Prabowo Baik-baik Saja, Pertemuan Masih Konsolidasi

Senin, 07 Oktober 2024 | 09:36

Pasar Asia Menguat di Senin Pagi, Nikkei Dibuka Naik 2 Persen

Senin, 07 Oktober 2024 | 09:30

Riza Patria Minta Relawan Pakai Medsos Sosialisasikan Program

Senin, 07 Oktober 2024 | 09:29

Penampilan 3 Cawagub Dahsyat dalam Debat Pilkada Jakarta

Senin, 07 Oktober 2024 | 09:26

Aramco Naikkan Harga Minyak Mentah Arab Light untuk Pembeli di Asia

Senin, 07 Oktober 2024 | 09:17

PDIP Ingatkan Rakyat Tak Pilih Pemimpin Jalan Pintas

Senin, 07 Oktober 2024 | 09:16

Selengkapnya