Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup dinilai lemah dalam melakukan pengawasan, perawatan dan penanggulangan kerusakan hutan tropis akibat musim kemarau.
Akibatnya, terjadi kebakaran hutan bahkan jauh lebih hebat puluhan kali lipat dibandingkan kebakaran hutan tahun-tahun sebelumnya.
Demikian disampaikan anggota DPR RI Fraksi Gerindra Bambang Haryo dalam keterangan pers yang diterima malam ini (Selasa, 13/10).
Menurutnya, lemahnya pengawasan dari Kementerian tersebut tak lepas dari kesalahan Presiden Joko Widodo dalam memilih menteri. Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup yang diangkat tidak mempunyai kredibilitas di bidangnya.
Siti Nurbaya berlatar belakang Sarjana Pertanian bukan Sarjana Kehutanan. Apalagi, sepanjang kariernya belum pernah berkiprah di bidang kehutanan ataupun lingkungan hidup.
"Kesalahan Presiden Jokowi diperparah dengan menyatukan dua kementerian sebelumnya, yaitu Kementerian Kehutanan dan Kementerian Lingkungan Hidup," ucapnya.
Padahal kedua Kementerian tersebut mempunyai tingkat permasalahan yang
kompleks dan sangat tinggi menyangkut kepentingan nasional dan hajat hidup
orang banyak. "Sehingga beban Kementerian Lingkungan Hidup menjadi sangat tinggi," tandasnya.
Siti Nurbaya berlatar belakang PNS, sempat menjadi Sekjen Kemendagri dan juga Sekjen DPD RI. Pada Pemilu 2014 lalu dia maju sebagai calon anggota DPR RI dari Partai Nasdem, namun tidak lolos. Belakangan Presiden Jokowi mengangkatnya menjadi menteri.
[zul]
