Berita

Nasib Jokowi-JK Sangat tergantung kepada KPU

KAMIS, 07 AGUSTUS 2014 | 03:39 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Gugatan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) yang diajukan pasangan Prabowo-Hatta (PH) tampaknya lebih mengarah pada tudingan kecurangan-kecurangan yang dialamatkan kepada penyelenggara Pemilu (KPU), bukan langsung kepada pasangan Jokowi-JK.

Dengan demikian, KPU mempunyai tanggungjawab sangat pentung untuk membuktikan tuduhan tersebut tidak benar dan bahwa kemenangan Jokowi-JK (JJ) yang telah ditetapkan KPU adalah valid.

"Inilah poin paling penting yang mesti digarisbawahi, bukan masalah JJ atau pendukungnya yang merekayasa atau berbuat curang. Paling-paling tudingan politik uang bisa menyangkut pihak JJ namun pembuktiannya pun harus terkait dengan kinerja KPU yang diduga melakukan kecurangan sebagai pihak penyelenggara," ujar pengamat politik senior AS Hikam (Rabu, 6/8).


Walhasil, pertaruhan bagi Jokowi-JK sangat tinggi dan berat. Sebab putusan MK secara logika akan sangat tergantung kepada kapasitas KPU dalam memberikan argumentasi dan bukti-bukti yang dapat mementahkan semua tuduhan dan argumentasi kubu Prabowo-Hatta.

Karena itu menurutnya, sangat terbuka kemungkinan jika KPU tidak mempersiapkan diri dengan baik (dengan berbagai alasan), putusan MK bisa akan sangat merugikan pasangan yang diusung PDIP, Nasdem, PKB dan Hanura itu. Bahkan kehadiran 20 pengacara Jokowi-JK tidak bisa berbuat banyak karena tugas mereka sama sekali bukan untuk memberi pembelaan kepada KPU.

Makanya, satu-satunya harapan adalah profesionalisme dan integritas KPU dalam proses persidangan.

"Tentu saja keadilan dan kepentingan rakyat serta NKRI merupakan landasan utama bagi semua pihak yg akan menjalankan proses hukum ini. Mudah-mudahan keadilan dapat ditegakkan dan proses demokrasi berjalan sesuai cita-cita dan kehendak rakyat Indonesia," harap Hikam, yang pernah menjadi Menristek era pemerintahan Gus Dur ini. [zul]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya