Berita

jokowi

Ucapan Selamat kepada Jokowi Tak Perlu Disikapi Secara Keras

JUMAT, 01 AGUSTUS 2014 | 13:38 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Joko Widodo memang belum secara resmi menjadi Presiden RI ke-7. Bahkan hasil Pilpres 2014 yang diumumkan KPU pun kini masih sedang digugat ke MK oleh pihak pasangan Prabowo-Hatta (PH).

Namun demikian ucapan selamat telah mengalir dari masyarakat dan elit secara nasional dan bahkan internasional. Negara-negara besar seperti AS pun, para pemimpinnya sudah memberikan ucapan selamat kepada Jokowi.

Tak pelak lagi, ucapan selamat di ruang publik kini menjadi makin luas terlepas apakah Jokowi resmi atau belum sebagai Presiden RI. Presiden SBY sendiri jelas masih efektif sebagai orang no 1 di Republik ini, sampai bulan Oktober yang akan datang.

Pengamat politik senior AS Hikam mengungkapkan itu terkait tudingan Rachmawati Soekarnoputri bahwa spanduk ucapan selamat kepada Jokowi sebagai Presiden terpilih merupakan upaya makar. Alasannya, selain hasil Pilpres KPU digugat ke MK, juga karena SBY masih menjabat Presiden sampai Oktober mendatang. (Baca: Putri Bung Karno: Spanduk Ucapan Selamat ke Jokowi Upaya Makar)

"Sejatinya dinamika masyarakat dan politik seperti itu tidak harus disikapi dengan terlalu keras, seperti yang dilakukan oleh Rahmawati Soekarnoputri (RS) dan kelompoknya dalam Front Pelopor (FP)," jelas Hikam (Jumat, 1/8).

Menurutnya, kelompok Rahmawati bisa saja, dan sangat sah untuk tidak sependapat dengan pihak-pihak yang sudah memberi selamat atau bahkan merayakan hasil pengumuman KPU tersebut. (Baca: Front Pelopor Ajak Masyarakat Turunkan Spanduk 'Jokowi Presiden Terpilih)

"Demikian pula kubu pemenang, saya rasa juga tidak melanggar aturan untuk menyambut putusan KPU tersebut, dengan catatan mereka juga tidak bisa mengklaim bahwa hal itu sudah final sebab faktanya masih sedang digugat," demikian Hikam. [zul]

Populer

Prabowo Perintahkan Sri Mulyani Pangkas Anggaran Seremonial

Kamis, 24 Oktober 2024 | 01:39

Karangan Bunga untuk Ferry Juliantono Terus Berdatangan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 12:24

KPK Usut Keterlibatan Rachland Nashidik dalam Kasus Suap MA

Jumat, 25 Oktober 2024 | 23:11

Pemuda Katolik Tolak Program Transmigrasi di Papua

Rabu, 30 Oktober 2024 | 07:45

Akbar Faizal Sindir Makelar Kasus: Nikmati Breakfast Sebelum Namamu Muncul ke Publik

Senin, 28 Oktober 2024 | 07:30

Muncul Petisi Agus Salim Diminta Kembalikan Uang Donasi

Rabu, 23 Oktober 2024 | 02:22

Bahlil Tunjukkan Kesombongan pada Prabowo

Jumat, 25 Oktober 2024 | 13:37

UPDATE

Harga GKP di Tingkat Petani Lampung Tertinggi Rp6.300 per Kg

Sabtu, 02 November 2024 | 05:58

6 Pengungsi Rohingya di Aceh Timur Meninggal Dunia

Sabtu, 02 November 2024 | 05:43

Logo di APK Dedi-Erwan Dipersoalkan PKS, MQ Iswara: Salah Alamat

Sabtu, 02 November 2024 | 05:20

Gelapkan Uang 106 Mahasiswa Unila, Pemilik Agen Travel Diringkus Polisi

Sabtu, 02 November 2024 | 04:58

Optimisme Merekah di Balik Gercep Prabowo Setop PHK

Sabtu, 02 November 2024 | 04:44

Keadilan bagi Korban Pelanggaran HAM di Aceh Belum Terwujud

Sabtu, 02 November 2024 | 04:22

Rafael Struick Mulai Mengoleksi Gol di Liga Australia

Sabtu, 02 November 2024 | 03:59

Ahmad Luthfi Kirim Sinyal Jadikan Jokowi Jurukampanye

Sabtu, 02 November 2024 | 03:42

Terdampak Banjir Bandang, MotoGP Valencia 2024 Resmi Dibatalkan

Sabtu, 02 November 2024 | 03:20

KPAI Apresiasi Polri Ungkap Keterlibatan Oknum Pegawai Kemkomdigi dalam Kasus Judi Online

Sabtu, 02 November 2024 | 02:57

Selengkapnya