KPU disarankan agar meningkatkan penggunaan website resmi untuk menampilkan proses dan mengumumkan hasil pelaksanaan tahapannya. Penggunaan website dapat mempermudah, mempercepat dan memperluas setiap informasi yang butuhkan oleh siapapun tentang pelaksanaan Pemilu 2014.
Deputi Koordinator Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR), Masykurudin Hafidz menjelaskan, dalam meningkatkan pengelolaan data dan informasi, KPU perlu memperbaiki website baik dalam pengelolaan isi maupun tampilanya. Diantaranya adalah pertama, menu-menu yang ditampilkan harus di-update.
"Bagi menu yang sudah melewati kadaluarsa sebaiknya dihapus saja misalnya menu Pengumuman CPNS, Lomba Maskot &J ingle dan Kepastian Terdaftar di Pilkada," ujar Masykuruddin (Jumat, 27/12).
Kedua, merapikan rubrikasi. Dalam menampilkan menu sebaiknya tidak tumpang tindih sehingga terlihat tidak rapi, bahkan berantakan. Misalnya menu data pemilih dimana setiap tahapan perbaikan ada menunya sendiri (DPS, DPSHP dan DPT). Sebaiknya menu-menu ini disatukan saja dalam menu Data Pemilih baru didalamnya ditambahkan sub-menu.
"Demikian juga menu Perpustakaan KPU, sebaiknya menu diisi diisi penuh dengan dokumentasi milik KPU baik berupada buku, majalah dan sejenisnya yang bisa dibaca dalam bentuk PDF," urainya.
Ketiga, meningkatkan partisipasi. Sebaiknya website KPU juga dapat menjadi wahana interkasi yang intensif sehingga dapat menjadi alat peningkatan partisipasi. Misalnya disetiap berita dan informasi dipastilkan terdapat kolom komentar, adanya kolom media sosial yang dapat digunakan pembaca untuk menyebarkan informasi tersebut, kolom pusat pengaduan yang sistemik dan pendaftaran relawan demokrasi secara online.
"Akhirnya, kehendak KPU untuk meningkatkan penggunaan teknologi informasi dalam pelaksanaan tahapan Pemilu patut diapresiasi. Dan itu, perlu diawali dengan pengelolaan website yang rapi, interaktif dan terorganisir, tandasnya.
[zul]